Berikut adalah referensi Kitab Suci yang terdapat dalam artikel yang sedang anda baca.

  © imankatolik.or.id

2Mak 7:1Terjadi pula yang berikut ini: Tujuh orang bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Lalu dengan siksaan cambuk dan rotan mau dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram.

2Mak 7:2Maka seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara, berkata begini: "Apakah yang hendak baginda tanyakan kepada kami dan apakah yang hendak baginda ketahui? Kami lebih bersedia mati dari pada melanggar hukum nenek moyang."

2Mak 7:3Maka geramlah sang raja, lalu diperintahkannya untuk memanaskan kuali dan kancah.

2Mak 7:4Segera setelah semuanya menjadi panas diperintahkanlah oleh sang raja, agar lidah juru bicara itu dipotong, kepalanya dikuliti dan tangan serta kakinya dikerat dengan disaksikan oleh saudara-saudara lain itu serta ibu mereka.

2Mak 7:5Setelah orang itu dipuntungkan seluruhnya, maka sang raja menyuruh untuk membawa orang yang masih bernafas itu ke api dan menggorengnya di dalam kuali. Sementara uap dari kuali itu merata luas, maka saudara-saudara lain serta ibu mereka saling mengajak untuk mati secara perwira.

2Mak 7:6Kata mereka: "Tuhan Allah melihat ini. Ia sungguh-sungguh menghibur kita, sebagaimana dahulu dinyatakan oleh Musa dalam lagu bantahan yang memberikan kesaksian ini: Ia akan menghibur hamba-hamba-Nya."

2Mak 7:7Setelah yang pertama berpulang secara demikian lalu yang kedua dibawa untuk disiksa. Setelah kulit kepalanya serta rambutnya dikupas oleh mereka, maka bertanyalah mereka kepadanya: "Maukah engkau makan sebelum badanmu disiksa anggota demi anggota?"

2Mak 7:8Jawabnya dalam bahasanya sendiri: "Tidak!" Dari sebab itu maka pada gilirannya iapun disiksa juga sama seperti yang pertama.

2Mak 7:9Ketika sudah hampir putus nyawanya berkatalah ia: "Memang benar kau, bangsat, dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya!"

2Mak 7:10Sesudah itu maka yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta segera dikeluarkannya lidahnya dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga.

2Mak 7:11Dengan berani berkatalah ia: "Dari Sorga aku telah menerima anggota-anggota ini dan demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya itu bukan apa-apa. Tetapi aku berharap akan mendapat kembali semuanya dari pada-Nya!"

2Mak 7:12Sampai-sampai sang raja sendiri serta pengiringnyapun tercengang-cengang atas semangat pemuda itu yang memandang kesengsaraan itu bukan apa-apa.

2Mak 7:13Sesudah yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan dipuntungkan secara demikian pula.

2Mak 7:14Ketika sudah dekat pada akhir hidupnya berkatalah ia: "Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Sedangkan bagi baginda tidak ada kebangkitan untuk kehidupan."

2Mak 7:15Sesudah itu segera yang kelima dibawa ke situ dan disengsarakan.

2Mak 7:16Sambil menatap sang raja berkatalah ia: "Meskipun baginda fana juga, namun baginda mempunyai wewenang atas manusia untuk berbuat sesuka hati baginda, tetapi baginda jangan menyangka Allah telah meninggalkan bangsa kami.

2Mak 7:17Baiklah baginda dengan sabar menunggu saja, niscaya baginda akan menyaksikan kebesaran kekuasaan Tuhan. Baginda akan mengalami bagaimana baginda sendiri serta keturunan baginda akan disengsarakan oleh Tuhan!"

2Mak 7:18Sesudah dia maka dibawalah yang keenam ke situ. Ketika sudah hampir menemui ajalnya berkatalah ia: "Jangan berpikir salah oleh karena kami menderita sengsara ini oleh sebab diri kami sendiri, oleh karena kami telah berdosa kepada Allah kami. Itulah sebabnya maka hal-hal yang mengherankan telah menimpa diri kami.

2Mak 7:19Tetapi baginda jangan menyangka bahwa baginda akan terluput dari hukuman. Sebab baginda sudah berusaha memerangi Allah."