Berikut adalah referensi Kitab Suci yang terdapat dalam artikel yang sedang anda baca.

  © imankatolik.or.id

Keb 13:1Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; dan mereka tidak mampu mengenal Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan, dan walaupun berhadapan dengan pekerjaan-Nya mereka tidak mengenal Senimannya.

Keb 13:2Sebaliknya, mereka mengganggap sebagai allah yang menguasai jagat raya ialah api atau angin ataupun udara kencang, lagipula lingkaran bintang-bintang atau air yang bergelora ataupun penerang-penerang yang ada di langit.

Keb 13:3Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai menganggapnya allah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari keindahan itulah yang menciptakannya.

Keb 13:4Jika mereka sampai dipesonakan oleh kuasa dan daya, maka seharusnya mereka menjadi insaf karenanya, betapa lebih kuasanya Pembentuk semuanya itu.

Keb 13:5Sebab orang dapat mengenal Khalik dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya.

Keb 13:6Namun demikian dalam hal ini mereka hanya sedikit saja salahnya, sebab mungkin mereka hanya tersesat, tetapi mereka mencari Allah dan berusaha menemukan-Nya.

Keb 13:7Karena mereka sibuk dengan pekerjaan-Nya dan menyelidikinya, dan mereka terharu oleh yang mereka lihat, sebab memang indahlah hal-hal yang kelihatan itu.

Keb 13:8Tetapi bagaimanapun juga mereka tidak dapat dimaafkan.

Keb 13:9Sebab jika mereka mampu mengetahui sebanyak itu, sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa gerangan mereka tidak terlebih dahulu menemukan Penguasa kesemuanya itu?

Keb 13:10Tetapi celakalah orang yang menaruh harapannya pada benda mati, yang mendewakan buatan tangan manusia, yaitu emas dan perak, karya seni, dan gambaran macam-macam binatang, ataupun batu yang tidak berfaedah, buatan tangan zaman kuno.


Keb 14:15Ada seorang bapa yang dimakan kesedihan yang belum waktunya, lalu membuat patung anaknya yang terenggut nyawanya sebelum saatnya. Maka seorang manusia yang dulu fana kini dihormatinya sebagai allah, dan kepada bawahan-bawahannyapun diperintahkan untuk mengadakan kebaktian dan upacara.

Keb 14:16Kemudian adat kebiasaan fasik yang lama kelamaan bertambah kuat itu dipenuhi sebagai undang-undang,

Keb 14:17dan atas perintah penguasa-penguasa patung-patung pahatan disembah. Oleh karena penguasa-penguasa itu tidak dapat dihormati orang dengan berhadapan muka karena jauh sekali tempat tinggalnya, maka wajah yang jauh itu dibayangkan mereka, lalu dibuatnya gambar yang nyata dari raja yang dihormati itu untuk merayu yang tak hadir itu seolah-olah hadir juga.

Keb 14:18Selanjutnya gila hormat seniman mendorong bahkan orang yang tidak mengenal dia untuk memperkembangkan pemujaan itu.

Keb 14:19Sebab seniman ingin cepat-cepat mendapat hati raja dan karena itulah dengan bakat seninya memperbesar kesamaannya sampai yang seindah-indahnya.

Keb 14:20Tetapi rakyat terpikat oleh kemolekan buatan itu kini menganggap patut dipuja yang tadinya dihormat sebagai manusia saja.

Keb 14:21Dan ini menjadi perangkap bagi kehidupan, bahwasanya orang yang tertekan karena malapetaka ataupun karena kekuasaan penguasa memberikan nama yang tak bersekutu kepada batu dan kayu.


Keb 15:1Tetapi Engkau, Allah kami, adalah baik hati lagi setia, sabar hati dan dengan kasih sayang memerintah segala-galanya.

Keb 15:2Sebab kalau kadang-kadang kami berdosa, kami adalah milik-Mu oleh karena kami ini mengenal daya kekuatan-Mu. Tetapi kami tidak mau berdosa karena kami insaf, bahwa kami ini kepunyaan-Mu.

Keb 15:3Sebab mengenal Engkau adalah kesucian sempurna, dan menjadi insaf akan kekuatan-Mu merupakan akar kebakaan.

Keb 15:4Memang kami ini tidak disesatkan oleh hasil kesenian insani yang buruk, dan tidak pula oleh buatan sia-sia para pelukis, yaitu gambar yang dilumasi dengan beraneka warna,

Keb 15:5yang pemandangannya merangsang hawa nafsu pada orang bodoh, sehingga ia rindu kepada rupa mati dari gambar yang tidak bernyawa.

Keb 15:6Semua yang membuat atau merindukan atau memuja berhala adalah pencinta kejahatan dan patut bagi harapan yang demikian itu.