Dokumen Gereja
Dokumen Gereja
www.imankatolik.or.id
Cari Kata dalam Dokumen Gereja
www.imankatolik.or.id
Dokumen:
Nomor:
masukkan no. yang dikehedaki - 0 (nol) untuk melihat daftar isi-(catatan kaki lihat versi Cetak)
Dokumen:
Kata:
masukkan kata yang akan dicari (catatan kaki lihat versi Cetak)

4.BAB DUA

PELAYANAN PARA IMAM

I. FUNGSI PARA IMAM

(Para imam, pelayan Sabda Allah)
Umat Allah pertama-tama dihimpun oleh sabda Allah yang hidup[ ], yang karena itu juga sudah selayaknya diharapkan dari mulut para imam[ ]. Sebab karena tidak seorang pun dapat di selamatkan, kalau ia tidak beriman[ ], para imam sebagai rekan-rekan kerja para Uskup, pertama-tama wajib mewartakan Injil Allah kepada semua orang[ ]. Demikianlah, dengan melaksanakan perintah Tuhan: ?Pergilah ke seluruh dunia, wartakanlah Injil kepada segala makhluk? (Mrk 16:15)[ ], mereka membentuk dan mengembangkan Umat Allah. Sebab oleh Sabda penyelamat iman dibangkitkan dalam hati mereka yang tidak percaya, dan dipupuk dalam hati mereka yang percaya. Dengan demikian mulai serta tumbuhlah persekutuan kaum beriman, menurut amanat rasul: ?Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh sabda Kristus? (Rom 10:17). Jadi para imam mempunyai kewajiban terhadap semua orang, untuk menyampaikan kebenaran Injil kepada mereka[ ], sehingga mereka bergembira dalam Tuhan. Entah para imam mempunyai cara hidup yang baik di tengah bangsa-bangsa, dan mengajak mereka memuliakan Allah[ ], atau dengan pewartaan yang terbuka menyiarkan misteri Kristus kepada kaum beriman, atau memberikan katekese kristiani atau menguraikan ajaran Gereja, atau mereka berusaha mengkaji masalah-masalah aktual dalam terang Kristus, selalu merupakan tugas mereka: mengajar bukan kebijaksanaan mereka sendiri, melainkan Sabda Allah, dan tiada jemunya mengundang semua orang untuk bertobat dan menuju kesucian[ ]. Supaya pewartaan iman, yang dalam situasi dunia zaman sekarang tidak jarang memang sukar sekali, secara lebih mengena menggerakkan hati para pendengar, hendaknya jangan menguraikan sabda Allah secara umum dan abstrak saja, melainkan dengan menerapkan kebenaran Injil yang kekal pada situasi hidup yang konkrit.
Demikianlah pewartaan sabda dilaksanakan dengan aneka cara, menanggapi pelbagai kebutuhan para pendengar dan menurut karisma para pewarta. Di daerah-daerah atau dalam kelompok-kelompok bukan kristen hendaknya orang-orang dengan pewartaan Injil diantar kepada iman dan Sakramen-Sakramen keselamatan[ ]. Sedangkan dalam jemaat kristen sendiri, terutama bagi mereka yang agaknya kurang mengimani apa yang sering mereka terima, diperlukan pewartaan sabda untuk pelayanan Sakramen-Sakramen, sebab itu merupakan Sakramen-Sakramen iman, yang timbul dari sabda dan dipupuk dengannya[ ]. Terutama bila berlaku Liturgi Sabda dalam perayaan Ekaristi, sebab disitu berpadulah secara tak terpisah pewartaan wafat dan kebangkitan Tuhan, jawaban umat yang mendengarkannya, dan persembahan sendiri, saat Kristus mengukuhkan Perjanjian Baru dalam Darah-Nya, serta keikut-sertaan umat beriman dalam persembahan itu, melalui kerinduan mereka dan penerimaan Sakramen[ ].

<<   >>