Berikut adalah referensi Kitab Suci yang terdapat dalam artikel yang sedang anda baca.

  © imankatolik.or.id

2Mak 7:20Tetapi terutama ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak dikenang-kenangkan baik-baik. Ia mesti menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Namun demikian, itu ditanggungnya dengan besar hati oleh sebab harapannya kepada Tuhan.

2Mak 7:21Dengan rasa hati yang luhur dihiburnya anaknya masing-masing dalam bahasanya sendiri, penuh dengan semangat yang luhur. Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya:

2Mak 7:22"Aku tidak tahu bagaimana kamu muncul dalam kandungku. Bukan akulah yang memberi kepadamu nafas dan hidup atau menyusun bagian-bagian pada badanmu masing-masing!

2Mak 7:23Melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasihan-Nya Tuhan akan memberikan kembali roh dan hidup kepada kamu, justru oleh karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya."

2Mak 7:24Adapun raja Antiokhus mengira bahwa ibu itu menghina dia dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang masih hidup itu tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi sang raja juga menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa anak bungsu itu akan dijadikannya kaya dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya. Bahkan ia akan dijadikannya sahabat raja dan kepadanya akan dipercayakan pelbagai jabatan negara.

2Mak 7:25Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya sama sekali, maka sang raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasehati anaknya demi keselamatan hidupnya.

2Mak 7:26Sesudah ia lama mendesak barulah ibu itu menyanggupi untuk meyakinkan anaknya.

2Mak 7:27Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu berkatalah ia dalam bahasanya sendiri: "Anakku, kasihanilah aku yang sembilan bulan lamanya mengandungmu dan tiga tahun lamanya menyusuimu. Akupun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu hingga umur sekarang ini dan terus memeliharamu.

2Mak 7:28Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatunya yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah tidak menjadikan kesemuanya itu dari barang yang sudah ada. Demikianpun bangsa manusia dijadikan juga.

2Mak 7:29Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya, hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu dan terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau serta kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak."

2Mak 7:30Ibu itu belum lagi mengakhiri ucapannya itu, maka berkatalah pemuda itu: "Kamu menunggu siapa? Aku tidak mentaati penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami.

2Mak 7:31Niscaya baginda yang menjadi asal usul segala malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani tidak akan terluput dari tangan Allah.

2Mak 7:32Memanglah kami ini menderita oleh sebab dosa-dosa kami sendiri.

2Mak 7:33Kalaupun Tuhan yang hidup itu murka sebentar kepada kami untuk menegur dan memperbaiki kami, namun Ia pasti akan berdamai lagi dengan hamba-Nya.

2Mak 7:34Tetapi baginda, orang yang paling fasik dan paling keji di antara sekalian manusia, janganlah meninggikan diri dengan sia-sia dan tertipu oleh harapan yang tak pasti, meskipun baginda sekarang dapat menjatuhkan tangan baginda kepada abdi-abdi Sorga.

2Mak 7:35Sebab baginda belum juga terluput dari pengadilan Yang Mahakuasa dan Allah Pengawas.

2Mak 7:36Adapun saudara-saudara kami mendapat minuman kehidupan kekal karena perjanjian Allah, setelah mereka menderita sengsara sementara. Sedangkan baginda akan mendapat hukuman yang adil atas kecongkakan baginda oleh karena pengadilan Allah.

2Mak 7:37Sama seperti kakak-kakakku akupun hendak menyerahkan jiwa ragaku juga demi hukum-hukum nenek moyang. Dan aku berseru kepada Allah, semoga Ia segera kembali mengasihani bangsa kami, dan semoga dengan pencobaan dan deraan baginda dibawa-Nya untuk mengakui, bahwa Dialah Allah Yang Esa.

2Mak 7:38Semoga kemurkaan Yang Mahakuasa yang secara adil berkecamuk atas seluruh bangsa kami itu berhenti dengan diriku dan dengan diri kakak-kakakku."

2Mak 7:39Dengan meluap-luaplah kemurkaannya sang raja menyuruh untuk memperlakukan anak bungsu itu dengan lebih bengis dari pada yang lain-lain. Sebab ia sakit hati karena cemooh itu.

2Mak 7:40Demikianlah anak muda itu berpulang dengan tak bercela, hanya dengan penuh kepercayaan pada Tuhan.

2Mak 7:41Ibu itu mati paling akhir sesudah anak-anaknya.