Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki,( 67, 834 / 883-901)
SEJARAH PAUS

Ensiklik & Surat Paus

Dokumen KV 2

No: masukkan no. yang dikehedaki - 0 (nol) untuk melihat daftar isi-(catatan kaki lihat versi Cetak) 

ALLAH YANG SETIA

 

Manusia yang diberikan Kehendak Bebas, kadang menyalahgunakan untuk menanggapi kebaikan Allah. Bahkan manusia menolak dan meninggalkan Allah.

tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.(Kej 3:3-6)

Rusaknya keselarasan hubungan manusia dengan Allah, akibat manusia ingin mengejar kebahagiaan yang tanpa Allah, setelah sadar kita mengetahui, betapa semunya kebahagiaan tersebut. maka tindakan manusia tersebut mengakibatkan dosa. dimana manusia kehilangan Rahmat kekudusannya (Bdk KGK 399)

Meskipun manusia jadtuh dalam dosa, Allah tidak membiarkan ciptaan-Nya hancur karena dosa, Allah tetap melangsungkan rencana keselamatan bagi manusia dan alam semesta. hal ini dapat kita lihat bagimana perjanjian-perjanjian Allah dengan Nuh (Kej 9:12-16), demikian juga Allah membentuk sejarah Keselamatan. Ia memanggil Abram, yang kemudian befrganti nama menjadi Abram, yang kemudian berganti nama menjadi Abraham. Allah juga meneguhkan iman Abraham dan memperbaharui perjanjian-Nya (bdk Kej 15:5-7); 17:1-8; 22:11-8). Dengan demikian Abraham menyerahkan seutuh hidupnya kepada Allah demi terlaksanya janji Allah. Allah juga memanggil Musa untuk membebaskan umat-Nya keluar dari perbudakan dan mengatar mereka ketanah terjanji. (Bdk kel 3:7-10). demikian juga dengan Yosua, Daud, nabi Natan.

Yesus Kristus.
Allah lewat putra-Nya yang Tunggal menegaskan kembali kasih setia-Nya

Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.(Mat 26:26-28)

Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu. Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang." Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. (Luk 22:17-20)

Perikop diatas dimaksudkan yesus untuk menjalin hubungan khusus antara Allah dengan umat manusia di dalam diri-Nya demi keselamatan umat manusan dan sekaligus memperbaharui dan meningkatkan hubungan khusus yang dahulu dijalin Allah dengan umat-Nya. Perjanjian baru ini adalah perjanjian Kekal, sebab, hubungan Allah dengan umat manusia di dalam Yesus Kristus tidak pernah akan putus. Dengan demikian kita mengetahui betapa kasih setia Allah kepada umat Ciptaan-Nya.