Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901

Partner Link Website
Keuskupan, Paroki & Gereja

Partner Link Website Katolik & Umum

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

MINGGU PASKA V/A/2014

Kis 6:1-7  1 Ptr 2:4-9  Yoh 14:1-12

PENGANTAR
      Dalam Injil Yohanes hari ini Yesus memberi kepastian dan hiburan kepada murid-murid-Nya, jadi juga kepada kita, dan bersabda: Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percalalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu(Yoh 14:1-2). Kita masih berada di masa Paskah, masa kebangkitan Yesus Kristus, yang berarti juga kebangkitan bagi kita semua. Mari kita dalam perayaan ekaristi ini mendengarkan dan memahami sabda Yesus kepada murid-murid-Nya itu.

HOMILI
      Dalam buku Kejadian, buku pertama dalam Kitab Suci (Perjanjian Lama), sesudah manusia berdosa Allah bersabda: Dengan berpeluh engkau harus mencari  makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu(Kej 3:19). Dan mengenai nasib manusia dan binatang di dalam buku Pengkhotbah tertulis: “Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu. Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas dan nafas binatang turun ke bawah bumi” (Pkh 3:20-21). Tetapi kemudian pada akhir buku Pengkhotbah tersebut mulai diadakan perbedaan, dan dikatakan: “Debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah, yang mengaruniakannya” (Pkh 12:7). - Mendekati masa Perjanjian Baru timbullah di dunia Israel pengertian tentang imbalan jasa bagi orang-orang yang “benar” atau “adil” sesudah  ia mati. Mulai saat  itu  ada pengertian tentang kebangkitan orang mati, meskipun masih suram. Di zaman Yesus hal kebangkitan belum dikenal oleh kaum Saduki.

      Dalam gereja Katolik pada Hari Rabu Abu sambil mengurapi dahi umat dengan debu, imam menyertainya dengan salah satu dari dua rumusan ini: “Ingatlah kamu adalah debu, dan akan kembali menjadi dedu”, atau “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”.

      Kata-kata Yesus “jangan gelisah” dalam Injil Yohanes hari ini dapat kita pahami dengan latar belakang Kitab Suci Perjanjian Lama tersebut, namun dilengkapi dengan kata-kata Yesus yang sudah bangkit ini! Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku….Di mana Aku berada, kamu pun berada(Yoh 14:1.3). – Inilah dasar dan pegangan jawaban kristiani sejati untuk menjawab pertanyaan atau masalah-masalah mendalam hidup umat manusia! Orang modern menghadapi pendapat ahli-ahli biologi, kedokteran, ilmu fisika yang ateis atau tidak percaya kepadaAllah.

      Bagi  umat kristiani kematian bukanlah  akhir kehidupan manusia yang utuh, melainkan proses  perubahan dan awal bentuk kehidupan menuju kesempurnaan. Bagi setiap orang yang percaya kepada Kristus dan dibaptis, kematiannya lebih berupa  menyatukan diri bersama Kristus di dalam pangkuan Allah Bapa di surga di mana Ia berada.

      Memang suatu misteri, rahasia, yang tidak dapat kita pahami sepenuhnya, sebab misteri itu memang tidak dapat diubah! Ibaratnya, warna tidak dapat digambarkan dengan jelas kepada orang yang buta sejak kelahirannya. Dalam kenyataannya, Allah tidak mau membiarkan kita berada  dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Ia tidak mau  membiarkan kita hidup dalam kegelapan.  Yesus memberi keterangan kepada kita tentang hal-hal yang hakiki atau fundamental atau disebut mendasar. Apa itu? Tak lain tak bukan ialah kehidupan kekal. Suatu persekutuan seutuhnya, jiwa dan raga, bersama dengan Krisgtus yang telah bangkit. Berbagi dalam kemuliaan dan kegembiraan-Nya yang abadi.

      Dalam ensiklik “Spe Salvi” (diselamatkan karena berpengharapan) Paus Emeritus Benediktus XVI memperhatikan adanya orang-orang, yang tidak mengharapkan adanya hidup kekal. Kata  mereka ialah: mengapa harus mengharapkan hidup kelak, yang akan penuh masalah seperti sekarang? Pada hemat Sri Paus itu mereka hanya dapat menggambarkan hidup kita kelak seperti serupa dengan hidup kita di dunia sekarang ini. Padahal sebenarnya hidup kelak adalah suatu hidup yang bebas dari aneka pembatasan dan hambatan yang kita alami sekarang ini. Dalam ensikliknya itu Paus Benediktus berkata: “Hidup kekal ibaratnya adalah terjun ke samudera kasih yang tak  terbatas, suatu saat di mana waktu, yakni  saat sebelum dan sesudahnya, tidak ada lagi” (No.12). Sri Paus itu menambahkan,  bahwa hidup kekal  bukanlah bagaikan suatu urutan hari demi hari seperti suatu kalender, melainkan ibaratnya merupakan suatu puncak himpunan kepuasan hati yang sempurna dan mencakup kita seluruhnya (Ibid.).

Apakah pesan Injil hari ini kepada kita? 
      Kita diingatkan akan Kristus yang telah bangkit. Yesus bukan bangkit untuk diri-Nya sendiri, melainkan untuk membangkitkan kita bersama dengan Dia. Ia hidup di dunia ini seperti kita hanya selama tigapuluh tiga tahun. Bukan karena Ia menghendakinya demikian, melainkan karena Ia mau melaksanakan kehendak Allah Bapa-Nya, yakni menyelamatkan umat manusia yang berdosa. Ternyata dosa manusia begitu besar dan banyak, sehingga menuntut pengorbanan luarbiasa pula dari diri Yesus. Namun Yesus telah rela dan siap untuk membuktikan kasih-Nya yang tak terbatas. Dan sebelum menderita, wafat dan bangkit kembali, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku”. “Di mana Aku berada, kamu pun berada(Yoh 14:3).Inilah berita Paskah bagi kita semua!

Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

kumpulan Homili Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

 

buku Katekese terbaru dari Mgr. FX. Hadisumarta. O.Carm

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/