Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
Materi iman

 

 

PENGANTAR KITAB AYUB

Kitab Ayub merupakan awal dari Kitab-kitab Kebijaksanaan dalam Kitab Suci. Kitab ini lebih dari sekadar sejarah: persoalan besar menyangkut situasi manusia dibahas secara mendalam. Kemalangan yang menimpa Ayub - setelah menjadi kaya dan berhasil dalam hidupnya ia ditimpa kemalangan yang besar - hanya merupakan dalih untuk menyuruh kita merefleksi kenyataan ini: hidup manusia di dunia selalu tidak menyenangkan. Penderitaan dan kematian tidak akan menjadi begitu keji, jika tidak karena kegelisahan dan bahkan skandal yang diakibatkan oleh ketidakhadiran Allah dalam dunia kita. Kita tidak dapat bertemu dengan Allah, dan ini merupakan sebab dari kegeilsahan kita.

Bukan suatu kebetulan - Ayub diperkenalkan sebagai seorang yang kaya, yang berasal dari tanah Us, suatu tanah yang asing bagi umat Allah. Ayub tidak mengenal Musa atau para nabi; ia berbicara atas nama seluruh umat manusia dan tidak saja untuk orang beriman, Cukup bagi Ayub untuk merenungi alam untuk percaya kepada Allah dan perlindungan-Nya, tetapi ia tidak pernah melihat Allah dan Allah tetap diam. Ayub merasa bahwa dirinya adalah hasil karya Allah. Ia menyadari bahwa hanya dialog dengan Penciptanya akan membuat dia sanggup menempatkan dirinya pada tempatnya. Sekalipun ia mencari jalan untuk membuka dialog, ia tidak menemukannya. Keluhan Ayub adalah satu cara ia berbicara dengan Allah dan kiranya:Allah, mendengarkan.

Kitab Ayub

Cerita-cerita yang sangat terkenal mengenai kesalehan Ayub terdapat dalam halaman-halamanawal dan akhir (1:1-2; 13 dan 42:10-17). Yahweh mencobainya dengan mengambil dari padanya segala sesuatu yang menjadi miliknya. Namun Ayub tetap tabah, tetap percaya kepada Allah yang selalu mengganjar orang dengan adil. Akhirnya, Allah mengembalikan kepadanya segala sesuatu yang pemah diambil-Nya.
            Makna moral yang dapat kita pelajari dari kitab ini sangat sederhana. Kemudian.seorang pengarang-yang, tidak diketahui jati dirinya mengembangkan cerita- Ayub dalam dialog yang terdapat pada bab) 13-14, Dalam dialog ini Ayub dengan marah rneneriaki situasi.yang dialaminya dan tiga.orang temannya mencoba meredakannya dengan memberi jawaban dengan kata-kata dari orang-orang bijaksana pada masa itu.

Sumber : Kitab Suci Komunitas Kristiani (Edisi Pastoral Katolik)

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id