Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
Materi iman

 

 

PENGANTAR KITAB PENGKKHOTBAH

Rupanya Pengkhotbah meringkas seluruh isi pernikirannya dalam ayat-ayat ini: "Allah menyediakan segala sesuatu sesuai pada waktunya; tetapi Ia juga menaruh keabadian dalam hati kita. Namun kita tidak dapat menyelami karya Aliah dari awal hingga akhir" (3:11-14; 8:16-17).

Manusia, yang diciptakan menurut citra Allah, ditetapkan untuk menguasai segala ciptaan. Namun demikian, manusia tidak lebih dari seorang hamba yang terbuat dari tanah liat yang oleh 'I'uhan dibebani tanggungjawab untuk selalu mencari. Tidak perlu mengharap berlebihan bahwa pada suatu saat nanti mereka akan menjelaskan secara tepat makna hidup mereka atau mereka  dapat memberi jalan keluar yang terbaik bagi kecenderungan dan pertikaian yang melanda sebagian umat manusia.

Pengkhotbah hidup pada abad ke-3 sebelum Masehi ketika peradaban Yunani mulai mempengaruhi orang-orang Yahudi. Dinamika peradaban Yunani berasal dari keyakinan sumber pemikiran manusia yang tak terbatas. Para filsuf Yunani mencoba menjelaskan seluruh misteri manusia (usaha ini masih terus dilancarkan oleh humanisme Barat).

Para Pengkhotbah tidak setuju dengan usaha tersebut, Kita hidup dalam dsituasi dunia yang tidak menguntungkan manusia. Mereka tidak dapat berkata: Lihat, betapa hidup ini sungguh suatu kebohongan; lalu mereka mulai berpikir tentang benda-benda angkasa. Tetapi mereka mengajarkan kepada kita bahwa segala kemalangan yang menimpa manusia adalah akibat dari kefanaan dan keterbatasan segala sesuatu. Tetapi tidak berarti bahwa kita harus pasip atau masa bodoh, Hal itu harus mendorong kita untuk terus berusaha. Hidup kita akan menjadi lebih baik jika kita mampu menyelesaikan setiap persoalan yang muncul dan merasa gembira bahwa Allah beserta kita. Kita hidup dan beristirahat bersama Allah.

Bagaimana dengan agama? Tidak terpikirkari oleh Pengkhotbah walaupun perintah-perintah Allah itu memberi rasa aman kepada kita, tetapi tidak menyelesaikan atau menjawab persoalan kita. Pada zaman dahulu, para bijak mengatakan bahwa Allah membalas kebaikan dengan kebaikan dan menghukum yang jahat. Pengalaman ini ditolak oleh para Pengkhotbah. Hal yang sama terjadi sekarang: sebaiknya kita memberi jawaban-jawaban yang sederhana kepada kaum beriman yang kurang mengerti.

Pengarang buku ini yang hidup pada abad ke 3 sebelum Masehi telah berbuat banyak seperti yang dilakukan para penulis dan penyair pada masa sekarang. Ia menggunakan nama samaran atau sengaja menyembunyikanjati dirinya. Ajarannya dibuat sedernikian rupa sehingga seolah-olah berasal dari raja Salomo, Putra Daud. Salomo sangat dikenal dalam dunia kebijaksanaan. I)i sini Salomo disebut si Pengkhotbah atau sebagai salah seorang guru bagi saudara-saudaranya.

Sumber : Kitab Suci Komunitas Kristiani (Edisi Pastoral Katolik)

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id