Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
Materi iman

 

 

PENGANTAR KITAB YEHEZKIEL

segala sesuatu tercerai-berai
“sepertiga dari bangsa akan mati karena bencana dan kelaparan; sepertiga yang lain oleh pedang dan Aku akan mencerai-beraikan yang sisa ke mana-mana; mereka ini juga akan Aku  kejar dan Aku akan melampiaskan kemarahan-Ku terhadap mereka.” Ini adalah sabda Tuhan yang mendorong Yehezkiel mengumumkan kehancuran dari bangsa suci. Apakah kata-kata ini juga dapat digunakan untuk krisis dewasa ini dalam Gereja?

Di banyak negara dalam waktu singkat Gereja telah kehilangan penampilannya yang mengaggumkan - kenisah-kenisah dan upacara-upacaranya yang banyak dikunjungi, kelompok yang setia melaksanakan imannya, para imam yang selalu hadir di mana-mana, pengamanan akan iman yang tak terbantahkan, dan ketaatan universal kepada pusat : Roma. Semuanya ini mulai runtuh. Banyak orang berharap bahwa pembaruan yang dimulai pada waktu Konsili akan cepat membawa hasil-hasil. Akan tetapi, setiap hari apa yang tampaknya menjanjikan masa depan yang aman mulai menghilang.

Kata-kata lain dari Yehezkiel muncul dalam pikiran, "Aku tidak akan rnembiarkan kamu suatu bangsa seperti orang yang lain, melainkan aku akan memerintah kamu. Dengan kekerasan. Aku akan mengumpulkan kamu dari antara bangsa-bangsa dan aku akan menantang  kamu. Kamu akan berada dalarn kekuasaanku." Mungkinkah Allah memanggil kekuatan yang menghancurkan? Mungkinkah Allah menghancurkan struktur manusiawi yang kita yakini sebagai Gereja? Tentu, sesuatu akan tetap tinggal, suatu sisa seperti dikatakan Yehezkiel, yakni orang-orang yang imannya akan dimurnikan melalui cobaan dan yang di dalamnya Roh Kudus akan bertindak dengan lebih bebas.

Apayang baru saja dikatakan cukup untuk membantu kita mnernahami nilai dari Kitab Yehexkiel untuk zaman ini. Ia adalah saksi Allah dalam tahun-tahun akhir kerajaan Yehuda, walaupun tinggal di antara orang-orang yang diasingkan di Babilon.

Kita akan sungguh heran pada bahasa yang ia pakai bagi Allah. Karena ia menunjuk Allah sebagai yang melampiaskan kebencian dan kecemburuan-Nya, terus-rnenerus mengancam bangsa dan merasa senang dengan kesusahan dan penderitaan mereka. Akan tetapi, berbicara tentang cinta tanpa menyebut kecemburuan dan kekerasan?
Kita juga menemukan kecemburuan dan kekerasan bila Allah datang untuk menaklukkan orang-orang berdosa. Suami pergi mencari istrinya yang tak setia di antara para kekasihnya dan membawanya kembali dengan kekerasan. Kata-kata Yehezkiel yang berlebihan hendaknya jangan membuat kita lupa akan halarnan-halaman lain dari Kitab Suci di mana Allah menyatakan diri secara halus, tetapi kita tidak dapat mengabaikan mereka juga, dengan dalih bahwa Allah adalah seorang bapa yang baik. Kita mungkin telah mengalami sendiri penderitaan pendosa yang menentang Allah. Peranan Yehezkiel adalah menyatakan pahitnya dosa dan kemarahan  Allah.

Sumber : Kitab Suci Komunitas Kristiani (Edisi Pastoral Katolik)

 

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id