Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
Materi iman

 

 

PENGANTAR KITAB YESAYA

PENGANTAR KITAB PARA NABI

Pertama-tama kita harus menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan nabi dan aliran kenabian, karena kedua kata tersebut digunakan dengan arti yang berbeda. Bagi kebanyakan orung Kristen, para nabi agaknya seperti peramal yang, sebelum Kristus, telah mengabarkan kedatangan-Nya untuk menyelamatkan dunia. Dan apabila mereka mulai membaca tulisan-tulisan kenabian, mereka tidak tahu lagi apa yang harus dipikirkan: pandangan yang mereka miliki tentang kaum nabi mencegah mereka untuk menemukan arti teks-teks, atau makna teks itu menjadi kabur sekali.

Nabi di Israel

Manusia selalu rnencoba untuk mengubah nasib dari suatu masa depan yang lepas dari mereka. Para perarnal atau para nabi, para ahli nujum, para ahli perbintangan telah memenuhi pengadilan kerajaan untuk menyampaikan ramalan kepada pembesar dunia akan masa depan mereka. Sementara itu, para ahli nujum melakukan hal yang sama untuk rakyat banyak, seperti dukun dan perarnal bintang zaman ini. Dalam Perjanjian Baru kita mempunyai kesaksian/bukti tentang kebutuhan akan ramalan dimaksud; Saul menyamar sebagai seorang petani biasa yang pergi ke desa En Dor untuk berkonsultasi dengan seorang ahli nujum (lSam 28). Satu setengah abad kemudian, empat ratus orang nabi meramalkan kemenangan untuk Raja Yehuda dan Israel, keduanya di istana Samaria (l K 22).

Para "Putra Nabi" pada masa Samuel dan Daud' mempunyai banyak kesamaan dengan para nabi yang profesional. Dalam cara didiknya yang kebapaan, Allah akan menghormati tahapan-tahapan yang perlu dalam upayanya membawa bangsa-Nya kepada suatu kedewasaan yang lebih baik; pada waktu-waktu tertentu, ia berbicara kepada kita melalui cara-cara yang prirnitif dan tidak jelas. Tetapi dengan begitu cepat para nabi dan Israel memisahkan diri mereka dari kelompok-kelornpok yang sangat aktif dan sangat giat ini, sering berupa orang-orang sederhana dan tulus yang mendorong tumbuhnya iman rakyat dengan perbuatan yang karismatik, tetapi sering juga berupa penipu yang mencari nafkah dengan ramalannya (Ams 7: 12). Ketika prrtemuan pertama antara Saul dan Samuel ditulis, pengarang menguraikan kesempatan itu untuk menceritakan kepada kita bahwa dahulu orang menggunakan istilah "peramal", sedangkan sekarang orang menggunakan istilah nabi ( l Sam 9:9).

Dalam bahasa Ibrani kata "nabi" berarti seorang yang "terpanggil" dan seorang yang "memaklumkan". Kitab Suei Yunani tetap mempertahankan dan menggunakan arti yang kedua "nnbi" adalah seseorang yang berbicara atas nama Allah. Sementara di istana-istana kerajaan timur, para peramal merupakan suatu badan khusus seperti para pegawai kerajaan lainnya, di Israel nabi adalah seorang yang beriman, yang dipanggil Allah dan mereka akan berbicara atas Allah dengan kebebasan total (tanpa pengaruh luar) .

Suatu Bangsa Para Nabi

Jawaban seorang nabi terhadap panggilannya pertama sekali merupakan suatu ungkapan iman akan kesetiaan yang kekal dari Allah. Dia mengkomunikasikan imannya untuk menciptakan perubahan hati dan jawaban dari seluruh bangsa kepada panggilan Allah. Itulah  sebabnya beberapa bagian dari Kitab Suci seakan bertanya-mengapa semangat para nabi tidak diteruskan kepada semua orang pilihan Allah. Dalam Kitab Bilangan, kita menemukan jawabun Musa atas hal tersebut ketika roh diberikan kepada orang yang tidak dapat datang menerima roh
itu dari dia (Bil:24). Nabi Yoel menegaskan bahwa pada akhir zaman, semangat para nabi akan diberikan kepada semua orang (Yl 3:1).

Dan karena itu dalam Kitab Suci ada suatu MASA PARA NABI yang kira-kira sama dengan masa raja-raja, dari masa pemerintahan Daud sampai abad ke-2 setelah kepulangan dari pembuangan. Tetapi setelah masa itu "Roh" itu seakan menghilang dan "Surga tertutup"; tetapi orang terus mengharapkan masa-masa MESIAS, yaitu ketika hubungan dengan Allah akan  di perbaiki.

Orang-orang Benar/Orang-orang Sungguhan.
 
Kenabian bukan saja tidak berhubungan dengan suatu sikap batin tertentu, tidak juga ia berhubungan dengan suatu status sosia1. Yesaya adalah orang terhormat, salah satu di antara sekian banyak yang oleh Perjanjian Baru disebut "Kaum Tua" dan yang juga merupakan keturunan para pemimpin suku atau pemimpin kelompok pada masa nomadik. Setelah masa pernbuangan, Yeremia, Yehezkiel dan Zakharia merupakan imam-imam di kenisah Yerusalem. Amos mungkin seorang juru tulis yang bertanggung jawab terhadap peternakan kerajaan. Hosea dan Yonas, putra Amathi, yang tetap termasyhur karena kisah atau cerita di mana ia menjadi pahlawan, berasal dari kerajaan di belahan utara dan di sanalah mereka melaksanakan tugas pelayanan mereka. Sebaliknya, untuk Shoponia mungkin datang dari utara ke Yerusalem bersama pengungsi yang lolos atau bebas dari invasi bangsa Asiria ke Samaria. Mikha adalah orang desa, tetapi dari keluarga yang terdidik yang mungkin dekat clengan "orang-orang bijak" dari Yehuda.
Para nabi bukanlah boneka-boneka di tangan, melainkan orang-orang yang dikuasai oleh Roh matang oleh pengalaman keimanan yang luar biasa, dan dipanggil untuk berbicara kepada bangsanya dalam nama Yahweh. Dalam seluruh pengajaran mereka, mereka tetap menjaga kekayaan-kekayaan dan keterbatasan dari zamannya, lingkungannya dan sejarah pribadinya yang membuat setiap mereka (manusia yang) unik.

Suatu visi kenabian tentang sejarah

Nabi-nabi menyertai Israel sepanjang sejarahnya, sebab Israel mempunyai suatu jalan untuk dilalui. Menurut kepercayaan Israel, sejarah tidak mengikuti suatu lingkaran setan yang selalu berulang sebagaimana yang diyakini oleh orang Kafir. Bangsa pilihan Allah yakin bahwa manusia pria dan wanita berasal dari Allah dan kembali kepada Allah. Sejarah mereka bukan suatu jalan yang lurus; tetapi ditaburi dengan kelemahan, kegagalandan cobaan, danjuga dengan kekuatan, kegembiraan dan terang. Tetapi untuk orang percaya, suatu hal sudah pasti, jalan selalu menuju ke depan terbuka terhadap cinta dan belas kasihan Allah, suatu jalan yang diluruskan oleh kekuatan penyelamatannya, dan akhirnya mencapai suatu persatuan kekal bersarna Allah. Dalam terang inilah kita harus membaca lagi teks-teks dari nabi-nabi yang melalui mereka Roh Kudus telah berbicara. Cercaan-cercaan dan ancaman-ancaman.kata-kata pengharapan dan perbaikan, semuanya menyatakan cinta dari Bapa yang menyiapkan, rnemperbaiki dan membentuk bangsanya supaya mereka boleh menerima kepenuhan cahaya dan keselamatan dalam Putra-Nya (bdk. Ibr 1:1-2).

Karena itu, kita tidak perlu heran bahwa sebagian besar dari sejarah Israel ditulis dalam kitab nabi-nabi. Mereka tidak saja memperhatikan riwayat masa lalu tetapi juga menafsirkannya untuk menemukan kembali cara Allah melakukan segala sesuatu dan pasang surutnya perjanjian.

Masa kejayaan dan kernakmuran Israel sungguh sangat pendek. Kerajaan Daud, kerajaan Tuhan di antaranya bangsa Israel, telah menjadi suatu bangsa yang sangat kecil, tidak berbeda dari bangsa-bangsa kecil lain yang mana sedang mencoba untuk berjuang hidup di tengah tetangganyayang kuat. Orang Israel percaya akan misi mereka selama nasib baik berada di pihak mereka. Tetapi ketika menjadi jelas babwa mereka tak dapat mempertahankan lebih lama situasi istimewa mereka, orang Israel kehilangan kesadaran mereka dan mulai hidup seperti yang lainya.

Israel mengetahui bahwa Yahweh, Allah mereka, adalah Allah dari segala dewa karena buku-buku mereka dan para orangtua telah menceritakan kepada anak-anak mereka; orang-orang Israel pergi ke Yerusalem untuk mempersernbahkan kurban.dan mengikuti tata cara agama dari orangtua mereka, Tetapi, seperti.Yesaya akan menegur mereka, semua ini tak lebih daripada hokum-hukum manusia, suatu agama yang dipelajari dan tidak muncul dari hati. Prosesi dihadiri dengan baik, para imam,sangat berkuasa tetapi dibelakang penampilan tidak ada kehidupan dan seorng raja tanpa dewa dapat merusakkan segala sesuatu (2Kor 21).

Sebenarnya iman tidak mempunyai kekuatan kalau tidak bertumpu pada suatu pengalaman" akan Allah. Dan jika kita tidak mempunyai pengalaman itu, jika orang beriman secara keseluruhan belum memilikinya, jika mereka diajarkan hanya pengalaman agama dari leluhur atau nenek moyang, semuanya akan mati sedikit demi sedikit. Yesaya adalah seorang yang pada saat ini menghayati pengalaman ini dan menemui Tuhan yang hidup. Orang muda ini, dari kelahiran bangsawan "telah melihat Yahweh" (bab 6) dan tak pernah berhenti berbicara dalam nama Tuhan yang hadir di Israel, tetapi bangsa Israel tidak tahu.

Apa yang kita temukan dalam syair berikut ini?
- Gema suara hari-hari penderitaan.
Yehuda, yang agak kecil, terselip di antara dua bangsa yang besar, Asyur dan Mesir, dan para politikus bertanya-tanya yang mana dari dua negara tersebut mereka harus izinkan untuk mencaplok mereka. Yesaya menjawab, "Carilah mula-mula kerajaan Tuhan dan usahakanlah  agar engkau mempraktekkan keadilan di antara kamu. Dan Tuhan akan membuat engkau lebih kuar daripada yang kuat".
- Suatu perjuangan yang tidak henti untuk membangunkan iman dalam orang yang tidak dapat melihat.
Banyak hal lahiriah dan agarna, tetapi sangat kurang rasa tanggugjawab, jika banyak cinta akan Allah, dan sedikit sekali perhatian untuk melaksanakam kehendak-Nya. Yesaya mengulangi lagi; "Percayalah pada-Nya, Ia ada di antara kamu, dan jika engkau tidakmenjadi kuat dengan bersandar pada-Nya, Ia akan meremukkan.engkau".
- Janji Tuhan kepada keturunan Daud.
Tetapi, apakah pemimpin-pemimpin baik seperti Hizkia atau jahat seperti Ahas, adalah orang biasa-biasa untuk dipercayakan janji-janji yang besar seperii ini. Namun, dalam saat-saat yang paling gelap, Yesaya akan mengumumkan bahwa Tuhan telah memilih Yerusalern dan Daud, rajanya. Dari garis keturunan Daud, Kristus, Raja Perdamaian, akan dilahirkan.

Beberapa fakta tentang masa Yesaya

Pada tahun 740, bangsa Asyur dari utara bangun dan memulai pendudukannya. Semua bangsa dari TimurTengah takut dan mencoba untuk bertahan, dengan dorongan dari.Mesir, suatu kekuatan besar lainnya. Dalam pertentangan ini bangsa bagian utara dari Israel lenyap, Samaria, ibu kotanya, ditaklukkan dan penduduknya dibuang dalam tahun 720.
Dalam tahun 736, Israel utara dan tetangga-tetangga mereka dari Aram mencoba memaksa Kerajaan Yehuda untuk bergabung dengan mereka meJawan Asyur. Kemudian Ahas, raja Yerusalem, meminta bantuan dari tentara Asyur kendati ada peringatan-peringatan dari Yesaya, Orang-orang Asyur memunahkan Israel dan Aram dan merampas tanah Yehuda.
Dalam tahun 701-691 Sennachberth, raja Asyur, datang untuk menguasai Yehuda. Raja Hizkia, diberi semangat oleh Yesaya, melawanmusuh, dan terjadilah pembebasan Yerusalem yang terkenal itu. Tuhan yang setia hadir di tengah-tengah dari orang buangan, menyediakan bersama mereka

 

Kitab Yesaya berakhir dengan pembebasan Yerusalem. Sekali lagi ada suatu manifestasi dari penyelenggaraan Tuhan: suatu mukjizat yang istimewa. Sanherih memilih untuk menyerbu kota Suci dan mencernoohkan Tuhan Israel, tetapi hari berikutnya ia secara bergegas pergi, kembali ke rumah dan dibunuh oleh putranya.

Namun demikian satu abad kernudian, Nebukadnezar, menaklukkan milik Yerusalem. membakar Kenisah dan berangkat ke Babilonia membawa serta suatu rombongan. Dengan segala sesuatu yang goyah, iman juga dipertanyakan sampai ke akarnya, karena, jika Yahweh, Allah Penyelamat tak berkuasa, ia sekarang tidak ada apa-apa.                                       .

Nabi Yehezkiel, yang berada di antara orang yang diasingkan, menegaskan bahwa tawanan, yang bertobat sebagai hasil dari cobaan mereka, akan kembali ke negeri mereka dan membangun kembali bangsa mereka dalam keadilan. Pada waktu itulah muncul seorang nabi yang tetap tinggal tanpa nama. Ia bukan seorang dari orang yang berkhotbah dan berdebat seperti nabi-nabi besar pada waktu lampau yang ramalan- ramalannya ditulis kernudian, tetapi seorang yang menulis syair-syaimya dan seruan-seruannya. Walaupun tanpa nama, tradisi telah menyisipkan tulisan-tulisannya ke dalam buku Yesaya yang membentuk bab-bab 40-55.

Empat bagian dari syair-syair ini telah menarik banyak perhatian: 42:1-9; 49:1-7; 50:4-11; 52:13-53:12. Tetapi puisi-puisi itu bukan merupakan bagian-bagian terlepas yang tenggelam dalam suatu keseluruhan yang asing bagi puisi-puisi itu. Mereka merupakan pokok-pokok dari suatu penglihatan atau dari suatu renungan yang dalam seluruh buku mengembangkan keajaiban (misteri) hubungan Tuhan dengan bangsanya. Hamba Tuhan adalah Israel, ini tak perlu diragukan, tetapi rnerupakan pelayan yang sangat bodoh/buruk yang Tuhan miliki; secara keseluruhan dari suatu bangsa "tidak mampu untuk melihat dan mengerti". Namun demikian ada diantara mereka orang beriman yang setia, murid-murid yang benar; "Tuhan membuka telinga- telinga mereka", memungkinkan mereka untuk menangkap apa yang ia inginkan mereka untuk mengerti. Dari antara mereka Tuhan dapat memilih pelayan-pelayannya, nabi-nabi yang berada dalam barisan depan dan contohnya akan diikuti orang yang lain. Berkali-kali nabi miliki citra/ gambaran sesuai pelayan:"awal'nya citra pelayan ini, tentunya dapat digunakan untuk semua orang Israel tetapi pada akhirnya gambaran ini melekat pada nabi yang menyatu dalam potret Kristus Penebus.

Selama ujian/cobaan di pengasingan nabi menerima suatu penampakan yang aneh dari Roh: Tuhan yang menyelamatkan adalah Tuhan orang yang mencintai, dan ia mencintai yang rendah hati.

Tuhan yang setia hadir di tengah-tengah dari orang buangan, menyediakan bersama mereka penyelarnatan dunia. Sernua penderitaan bangs a Tuhan, sebuah penghinaan mereka: semua ini [clas adalah upah dari dosa rnereka tetapi lebih lagi semua ini adalah cara yang Tuhan memilih untuk mewujudkan cinta kasihnya dankuasanya. Salah satu dari eiri-eiri yang menakjubkan dari ramalan ini adalah bahwa Allah Israel, Penyelamat segala bangs a, telah menjadikan Israel hambanya untuk melaksanakan penyelamatan ini dan mengambil bebas dunia atas pundaknya sendiri. Wahyu ini bertentangan dengan semua aspirasi alami kita. Tidak aneh bahwa kebanyakan orang Yahudi pada waktu kembalinya mereka dari Khaldea segera melupakan khabar ini dan tidak mernpunyai rencana yang lain keeuali membangun kembali kerajaan Daud yang dahulu, Ketika Yesus harus mewartakan kerajaan dalam semangat yang benar dari nabi di pengasingan, banyak orang Yahudi akan menentangnya dengan hukum dan upacara kuil. Merupakan suatu cobaan kekal untuk mencampuradukkan antara kota manusia dengan kota Tuhan, dan beberapa abad kemudian para rasul Yesus akan menunjukkan kebutaan yang sarna apabila mereka rnenyimpan mimpi lama dari agama Kristen.                      .

Akan tetapi, bersama "Yesaya yang kedua" seperti ia biasadipanggil, suatujalan yang baru I srbuka yang akan diikuti oleh sisa keeil yang diumumkan oleh Amos dan Yesaya. Jalan ini adalah jalan "yang miskin dari Yahweh" yang, seperti Maria, para rasul dan murid akan mengenal dalam diri Yesus dari Nazaret orang yang diutus oleh Tuhan dan dijanjikan oleh para nabi.

Sumber : Kitab Suci Komunitas Kristiani (Edisi Pastoral Katolik)

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id