Dokumen Gereja
Dokumen Gereja
www.imankatolik.or.id |
Cari Kata dalam Dokumen Gereja
www.imankatolik.or.id |
|---|---|
| 81. | Dalam doa Tuhan, Bapa Kami, umat beriman mohon rezeki sehari-hari. Bagi umat kristen rezeki sehari-hari ini terutama adalah roti Ekaristi. Umat juga memohon pengampunan dosa, supaya anugerah kudus itu diberikan kepada umat yang kudus. Imam mengajak jemaat untuk berdoa, dan seluruh umat beriman membawakan Bapa Kami bersama-sama dengan imam. Kemudian imam sendirian mengucapkan embolisme, yang diakhiri oleh jemaat dengan doksologi. Embolisme itu menguraikan isi permohonan terakhir[*] dalam Bapa Kami dan memohon agar seluruh umat dibebaskan dari segala kejahatan. Baik ajakan imam dan Bapa Kami, maupun embolisme dan doksologi tersebut dilagukan atau didaras dengan suara yang jelas. |
| 82. | Kemudian diadakan ritus damai. Pada bagian ini Gereja memohon damai dan kesatuan bagi Gereja sendiri dan bagi seluruh umat manusia, sedangkan umat beriman, menyatakan persekutuan jemaat dan cinta kasih satu sama lain sebelum dipersatukan dalam Tubuh Kristus. Cara memberikan salam-damai ditentukan oleh Konferensi Uskup sesuai dengan kekhasan dan kebiasaan masing-masing bangsa. Akan tetapi, seyogyanya setiap orang memberikan salam-damai hanya kepada orang-orang yang ada di dekatnya dan dengan cara yang pantas. |
| 83. | Imam memecah ?mecah roti Ekaristi. Karena tata gerak Kristus dalam perjamuan malam terakhir ini, pada zaman para rasul seluruh perayaan Ekaristi disebut "pemecahan roti". Pemecahan roti menandakan bahwa umat beriman yang banyak itu menjadi satu ( I Kor 10:17 ) karena menyambut komuni dari roti yang satu, yakni Kristus sendiri, yang wafat dan bangkit demi keselamatan dunia. Pemecahan roti dimulai sesudah salam-damai, dan dilaksanakan dengan khidmat. Ritus ini hendaknya tidak diulur-ulur secara tidak perlu atau dilaksanakan secara serampangan sehingga kehilangan maknanya. Ritus ini dilaksanakan hanya oleh imam dan diakon. Sementara imam memecah-mecah roti dan memasukkan sepotong kecil dari roti itu ke dalam piala berisi anggur, dilagukan Anak Domba Allah, seturut ketentuan, oleh paduan suara atau solis dengan jawaban oleh umat. Kalau tidak dilagukan, Anakdomba Allah didaras dengan suara lantang. Karena fungsinya mengiringi pemecahan roti, nyanyian ini boleh diulang-ulang seperlunya sampai pemecahan roti selesai. Pengulangan terakhir ditutup dengan seruan: berilah kami damai. |
| 84. | Imam menyiapkan diri dengan berdoa dalam hati, supaya Tubuh dan Darah Kristus yang ia sambut sungguh membawa buah bagi hidup dan pelayanannya . Hal yang sama dilakukan oleh umat beriman dengan berdoa sendiri-sendiri dalam hati . Kemudian imam memegang roti Ekaristi di atas patena atau piala dan memperlihatkannya kepada umat serta mengundang mereka untuk ikut makan dalam perjamuan Kristus. Kemudian imam bersama dengan umat menyatakan ketidakpantasannya dengan kata-kata yang dikutip dari Injil. |
| 85. | Sangat dianjurkan, agar umat, sebagaimana diwajibkan untuk imam sendiri, menyambut Tubuh Tuhan dari hosti-hosti yang dikuduskan dalam Misa yang sedang dirayakan. Pada kesempatan-kesempatan tertentu umat hendaknya juga menerima roti dan anggur kudus (bdk.no.283). Dengan demikian menjadi lebih jelas, bahwa umat berpartisipasi dalam kurban yang sedang dirayakan.[*] |
| 86. | Sementara imam menyambut Tubuh dan Darah Kristus, nyanyian komuni dimulai. Maksud nyanyian ini ialah: (1) agar umat secara batin bersatu dalam komuni juga menyatakan persatuan secara lahir dalam nyanyian bersama, (2) menunjukan kegembiraan hati, dan (3) menggarisbawahi corak "jemaat" dari perarakan komuni. Nyanyian itu berlangsung terus selama umat menyambut,[*] dan berhenti kalau dianggap cukup. Jika sesudah komuni masih ada nyanyian, maka nyanyian komuni harus diakhiri pada waktunya. Haruslah diupayakan agar para penyanyi pun dapat menyambut komuni dengan tenang. |
| 87. | Untuk nyanyian komuni dapat diambil antifon komuni dari Graduale Romanum dengan atau tanpa ayat mazmur; dapat juga diambil dari antifon komuni beserta ayat-ayat mazmurnya dari Graduale Simplex. Nyanyian lain yang telah disetujui oleh Konferensi Uskup boleh digunakan juga. Nyanyian itu dapat dibawakan oleh paduan suara sendiri, atau oleh paduan suara/ solis bersama dengan jemaat . Kalau tidak ada nyanyian komuni, maka antifon komuni yang terdapat dalam Misale dapat dibacakan oleh umat beriman atau oleh beberapa orang dari mereka, atau oleh lektor. Atau, dapat juga dibacakan oleh imam sendiri sesudah ia menyambut Tubuh dan Darah Kristus, sebelum membagikannya kepada umat beriman. |
| 88. | Sesudah pembagian Tubuh dan Darah Kristus selesai, sebaiknya imam dan umat beriman berdoa sejenak dalam keheningan. Dapat juga dilagukan madah syukur atau nyanyian pujian, atau didoakan mazmur, oleh seluruh jemaat. |
| 89. | Untuk menyempurnakan permohonan umat Allah, dan sekaligus menutup seluruh ritus komuni, imam memanjatkan doa komuni. Dalam doa ini imam mohon, agar misteri yang sudah dirayakan itu menghasilkan buah. Dalam Misa hanya ada satu doa komuni, yang selalu diakhiri dengan penutup singkat, yaitu: Kalau doa diarahkan kepada Bapa: Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Kalau doa diarahkan kepada Bapa, tetapi pada akhir doa disebut Putra: Yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Kalau doa diarahkan kepada Putra: Sebab Engkaulah yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Jemaat menjadikan doa penutup ini doa mereka sendiri lewat aklamsi Amin . |
| 90. | Ritus Penutup terdiri atas : a. amanat singkat, kalau diperlukan; b. salam dan berkat imam, yang pada hari-hari dan kesempatan tertentu disemarakkan dengan berkat meriah atau dengan doa untuk jemaat; c. pengutusan jemaat oleh diakon atau imam; e.penghormatan altar: imam dan diakon mencium altar; kemudian mereka bersama para pelayan yang lain membungkuk khidmat ke arah altar. |