Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
Materi iman

 

 

KATA PENGANTAR KITAB ULANGAN

"Deuteronomos" (diterjemahkan dengan "Ulangan") berarti hukum kedua. Kitab ini mendapat nama Ulangan karena hukum ini ditulis dalam Kitab suci sesudah semua hukum selesai dicatat dalam Kitab Imamat dan Bilangan. Namun, sebagian dari kitab ini telah ditulis sebelum kitab-kitab lain. Apa yang sudah ditulis itu merupakan usaha pertama untuk mempersatukan perintah-perintah dan kebiasan-kebiasaan supaya Israel memperoleh hukum yang memberi Hidup kepada mereka.

Ketika Kitab Ulangan di edit pada abad ke tujuh sebelum Masehi, lebih dari 500 tahun telah berlalu sejak perjumpaan Musa dan Allah, tanah Kanaan dikuasai, kerajaan Daud dan Salomo telah ditegakkan, lalu dipecahkan. Bagian terbesar dan paling makmur, ke arah utara, yang disebut kerajaan Israel, telah punah dan pada waktu itu nasib sama mengancam kerajaan Yehuda, propinsi selatan itu.

Pada Waktu itu hukum Yahweh ini menjadi terkenal, suatu hukum yang mewahyukan kepada umat alasan kekalahan mereka dan yang memberi mereka kesempetan untuk memperoleh keselamatan. Tulisan hukum ini tertinggal karena dilupakan di Bait Allah pada waktu penganiayaan Manasye. Ketika ditemukan pada tahun 622 (2Raj 22), penemuan hukum ini menjadi dasar gerakan pembaharuan Yosia.

Musa dan Kitab Ulangan

Kitab Ulangan disambut oleh bangsa Israel dan gembala-gembala mereka sebagai sabda Allah dan ajaran Musa sendiri, tetapi penulis-penulisnya adalah para imam dan nabi-nabi yang merangkum dalam kitab ini pengalamanan Israel selama perjalanan sejarah mereka.

Seperti terjadi dalam kitab-kitab dalam Kitab Suci, penulis-penulis Kitab Ulangan menempatkan di mulut Musa wejangan-wejangan yang ingin mereka sendiri berikan kepada umat. Mereka membayangkan bahwa sebelum kematiannya, Musa telah lebih dahulu melihat nasib tragis yang akan menimpa umatnya. Mereka mengkaitkan 263 Musa dengan peringatan-peringatan dan hukum yang masih bisa menyelamatkan Israel. Kitab Ulangan sesungguhnya menggunakan khotbah para nabi menegenai kedilan dan kasih; dan hal itu merupakan usaha pertama diseluruh dunia untuk menciptakan masyarakat yang bertanggungjawab dan penuh persaudaraan.

Kasih kepada Allah dan tanah terjanji

Musa telah memerintahkan penaklukan tanah Kanaan. Kitab Ulangan mengatakan bahwa berhubung tanah ini adalah hadiah dari Allah, maka Israel haruslah mematuhi hukum supaya mereka bisa tetap menguasai tanah itu.

Musa hanya berbicara tentang mengabdi kepada Allah. Kitab Ulangan memaklumkan hukum-hukum besar tentang kasih kepada Allah.

Allah yang lebih dahulu mencintai kita. Allah tidak memberikaan kasih-Nya secara sembarangan kepada siapa saja, tetapi Ia teristimewa mencintai mereka yang Ia pilih untuk mengabdi kepada-Nya (Ul 7:6-8). Dan Bukti Allah telah memilih Israel dapat dilihat dalam campur tanngan ilahi yang memihak mereka ketika Ia membawa mereka keluar dari tanah Mesir (Ul 4:32-40).

Israel haruslah membalas kasih Allah dengan kasih yang berasal dari hati (hal ini tidak ditemukan dalam Kesepuluh Perintah Allah) lihat Ul 6:1-9.

Orang-orang Israel harus mempertahankan solidaritas; mereka harus sanggup mencintai dan mengampuni satu sama lain (Ul 15). Mereka harus juga bersatu disekelilingi satu-satunya Bait Allah di Yerusalem (Ul 12). Hanya ada satu jalan untuk mengasihi Allah, yaitu mengasihi-Nya dengan setia (Ul 13).

Sumber:
Kitab Suci Komunitas Kristiani
Edisi Pastoral Katolik

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id