Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
Materi iman

 

 

PENGANTAR KITAB TOBIT

Dari Kitab Tobit kita melihat Tobit bersaksi bahwa seumur hidupnya ia selalu berusaha menempuh jalan kebenaran dan kesalehan, serta banyak melakukan kebajikan kepada para saudara dan segenap bangsanya. Secara khusus Tobit rnernberi kesaksian bagairnana ia menempuh jalan kebenaran dan kesalehan seurnur hidupnya, yaitu dengan setia pergi ke Yerusalem untuk beribadat di Bait Suci , dengan rutin membawa persembahan persepuluhan bagi para imam, kaum Lewi dan orang mishin, dengan mengambil isteri dari kaum keluarganya sendiri, dan dengan menjauhkan dirinya dari makanan bangsa asing, Dan akhirnya secara istimewa Tobit memberi kesaksian tentang kebajikan-kebajikan apa saja yang ia lakukan terhadap para saudara dan kaum sebangsanya, yaitu memberi kan makanannya kepada orang yang lapar, memerikan pakaiannya kepada orang yang telajang, menguburkan mayat-mayat yang terlantar, dan mengundang orang miskin ikut makan bersamanya, Menurut para ahli tafsir, "jalan kebenaran dan kesalehan" yang ditempuh Tobit tidak lain adalah "firman Tuhan" atau "hukum Taurat" (bdk Mzm 119:1-176) yang tertulis dalam "Kitab Musa" (bdk Tob 6:13; 7:13), Sebab semua yang dilakukan atau diperbuat oleh Tobit sejalan dengan "firman Tuhan" atau "hukum Taurat" yang tertulis dalam"Kitab-Kitab Suci", yaitu "Kitab Taurat Musa" dan "Kitab Nabi-Nabi" dan"Kitab Mazmur" (bdk Luk 24:27.44).

Dalam doanya, per tama-tama Tobit memuji Tuhan sebagai Hakim yang adil, yang selalu bertindak berdasarkan belas kasihan dan kebenaran. Selanjutnya Tobit memohon agar Tuhan mengingat dan memandang dia, serta jangan menghukum dia sekadar dosanya sendiri atau sekedar dosa nenek moyangnya. Kemudian Tobit mengakui bahwa ia dan nenek moyangnya telah berdosa terhadap Tuhan, sehingga mereka memang patut dihukum oleh Tuhan. Dan akhirnya Tobit memohon supaya Tuhan sudi mencabut nyawanya, karena ia tidak tahan lagi mendengar nista dan fitnah dalam hidupnya.

Tobit memanggil Tobia sekeluarga lalu berpesan kepada mereka sebagai berikut: "Hai anak-anakku, aku memerintahkan kepadamu: hendakiah mengabdi kepada Allah dengan tulus ikhlas serta melakukan apa yang berkenan kepadaNya. Wajibkanlah segala anakmu, supaya berbuat adil selagi melakukan kebajikan; supaya ingat kepada Allah dan selalu memuji namaNya dengan tulus ikhlas dan sekuat tenaga. Oleh sebab itu, nak, pergilah dari kota Niniwe danjangan tinggal di sini. Pada hari ibumu kaukuburkan di sampingkujangan bermalam lagi di wilayah kota ini.

Dalam wejangan terakhir tersebut, Tobit menasihati Tobia sekeluarga, supaya mereka semua meneladani cara hidupnya yang saleh, yaitu berusaha keras mengabdi kepada Allah dengan tulus ikhlas dan melakukan apa yang berkenan kepadaNya, serta menjauhi kelaliman dan tipu daya (bdk Tob 1:3; 4:5). Dengan berusaha berbuat baik sepanjang hidup dan menjauhi segala bentuk kejahatan, diharapkan bahwa Tobia sekeluarga pada akhirnya juga akan "hidup dengan sejahtera" dan "meninggal dengan tenteram" sebagai "orang terhormat" dalam "usia lanjut", sarna seperti Tobit sendiri (bdk Tob 14:2.14). Semoga keteladanan hidup Tobit dapat memotivasi kita untuk ikut berjuang menjadi "orang mulia, baik, benar dan menjadi penderma".

 

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id