Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901
Materi iman
Dokumen Gereja

No: masukkan no. yang dikehedaki - 0 (nol) untuk melihat daftar isi-(catatan kaki lihat versi Cetak) 

 

Tugas dan peran Katekese

  • Katekese memberitakan sabda Allah, mewartakan Kristus
    • Katekese, suatu wujud pelayanan sabda Allah menghadapi kesulitan dalam memanfaatkan ajaran teolog tentang sabda Allah
    • Maksdu terdalam katekese adalah agar iman dan hidup manusia berpadu secara integral
    • Katekese berfungsi menggali pengalaman dengan maksud memasang saluran komunikasi iman.

Beberapa dimensi fundamental dari misteri sabda Allah untuk mengenal hakikat katekese :
Mewartakan Yesus Kristus

  • Pertama-tama kita menelaah element penting dalam perencanaan pewahyuan diri Allah kepada manusia, (gaudium et Spes 22)

“Sesungguhnya hanya dalam misteri Sabda yang menjelmalah misteri manusia bener-benar menjadi jelas…Kristus, adam yang baru, dalam pewahtuan misteri Bapa serta cinta kasihnYA sendiri, sepenuhnya menampilkan manusia bagi manusia, dan membeberkan kepadanya panggilannya yang amat luhur.”

  • Dimensi kristosentris dan persinalistis dari wahyu Allah harus sepenuhnya mewarnai dan menyatakan perbedaan dari setiap bentuk pelayanan sabda.

Hakikat dan tujuan katekese di Indoneisa dirumuskan oleh para Uskup sebagai berikut :
Katekese salah usaha saling menolong terus menerus dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi maupun bersama menurut pola Kristus menuju hidup kristiani yang dewasa penuh (naskah kerja MAWI 1976)

Mewartakan kabar Gembira
Katekese memberi keterangan dan tafsiran atas kehidupan manusia. Dimensi fundamental lain dari sabda Allah dalam manifestasi historisnya adalah dimensi penyelematan dan sifat antropologisnya.

Sabda Allah menafsirkan dan menerangi eksistensi manusia. Wahyu mewujudkan diri dalam bentuk kata dan perbuatan, warta dan kejadian. Begitulah wahyu bersifat menerangi dan memberi arti atas peristiwa hidup, problem eksistensial dan histories manusia seraya menghalau kekaburan dan kekelaman.

Sabda Allah berdaya mengubah dan membebaskan. Sabda Allah mengandung  kekuatan bukan saja untuk mentafsirkan sejarah tetapi juga untuk menciptakan sejarah. Wahyu adalah suatu sabda yang mengerjakan apa yang diwartakan dan yang dijanjikan, seperti keselamatan, pembebasan, persekutuan, dan damai. Sabda menyatakan pembebasan integral umat manusia seluruhnya (EN 31)

Katekese adalah pelayan sabda Allah, ia mesti sadar akan hakikat dan tugasnya. (katekese menolong manusia dengan memberitakan sabda pembebasan dan penyelamatan Allah.

Katekese mendidik umat beriman (Messaggio sinodo 77 no 5)
Pewartaan kabar keselamatan seyogianya menimbulkan jawaban silang pendengar, Jawaban itu disebut iman. Iman dan katekese jadinya kita mengkait dan saling membutuhkan.

Tugas konkret katekese

  • Menyuburkan dan membangkitkan pertobatan

Pertobatan sebagai momen fundamental dan pemersatu dinamisme iman termasuk bidang katekese sekalipun pertobatan itu pada dirinya adalah sasaran evangelisasi dalam arti sempit. Akan tetapi kenyataan menunjukan-terutama dalam gereja yang telah bertradisi kristiani-bahwa penyerahan diri secara menyeluruh pada awal satu katekese tidak mungkin terjadi. Hal ini sebagian disebabkan oleh kebiasaan pembatisan pada usia kanak-kanak dan sebagian lagi oleh kekurangan pelayanan pastoral. Yang berakibat terhambatnya perkembangan iman secara teratur dan tidak tercapainya pertobatan (bdk CT 19)

  • Membimbing umat beriman untuk memahami misteri Kristus.

Katekese yang berfungsi sebagai media pendidikan iman tidak boleh melupakan aspek pengetahuan iman dan juga sikap iman. Tugasnya adalah mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan lengkap perihal Misteri Kristus sebagai obyek sentral iman.

  • Mendorong umat beriman bertindak aktif dalam Gereja dan masyarakat.

Dalam proses pendidikan iman yang terarah pada kedewasaan harus dikembangkan pula komponen operatif, yakni berbuat sesuatu bagi Gereja dan masyaarakat sesuai dengan situasi dan pola hidup.Dalam Konteks ini dapat dikatakan bahwa katekese berupa inisiasi ke dalam suatu proses yang mengubah manusia secara intern. Dasar teologis perubahan ini adalah kebersamaan dalam kematian dan kebangkitan Kristus

.

Secara singkat  tugas-tugas katekese dapat dipadukan dalam fungsi dan aktivitas gereja

  • Katekese berupa inisiasi untuk tugas diakonia

Bentuknya :Memberi kesaksian di dunia, Mendidik melakukan karya kasih dan melayani kaum tersingkir dari masyarakat, Berjuang demi keadilan dan kedamaian.

  • Katekese berupa inisiasi untuk tugas Koinonia

Katkesese berkaitan dengan persekutuan gerejawi hendakanya diusahakan semangat persaudaranan dan setia kawan, kemampuan berkomunikasi, berdialog, dan berpartisipasi dalam hidup menggereja, Sikap taat yang wajar dan dewasa terhadap pemerintah

  • Katekese berupa inisiasi untuk mendengar dan mewartakan sabda (kerygma)

Katekese bertugas membangkitakan semangat umat untuk ikut aktif dalam fungsi profetis Gereja termasuk mengusahakan : Pembacaan kitab suci, Pendidikan dalam mendengar sabda Allah, Penyiapan orang-orang untuk merasul dan aktif dalam karya missioner

  • Katekese berupa inisiasi kedalam liturgy

Katekese mempersiapkan umat untuk menerima sakramen-sakramen dengan layak dan bermanfaat, untuk mencintai doa dan meditasi, untuk menghayati  kebaktian-kebaktian litugi lainnya

  • Katekese berupa inisiasi untuk panggilan hidup menggereja

Termasuk dalam kegiatan ini menggunkapkan pelayanan dan peranan pribadi-pribadi dalam hidup menggereja, memberitakan pengarahan dan pembinaan panggilan imamat dan hidup membiara

  • Menumbuhkan dan mendewasakan sikap

Pendidikan sikap harus juga menjadi sasaran katekese, bahkan tugas ini jauh lebih menetukan. Pengetahuan agama dan perilaku kristiani tidak menjamin pertumbuhan iman, jika tidak padau dengan pendewasaan sikap iman. Sehingga pendewasaan sikap iman dijadikan tujuan sentral dari kegiatan katekese. Untuk memahami tujuan sentral perlu dipahami konsep bibles dan tradisi yang menempatkan pada pusat hidup seorang Kristen sikap dasariah ini, iman pengharapan dan cinta kasih, dalam proses pendidikan iman ketiganya tidak terpisahkan, sebab pada dasaranya pengharapan dan cinta adalah dimensi yang tidak terpisahkan dari sikap iman.

Peranan Konkret katekese

  • Mematangkan sikap iman
  • Mematangkan pengharapan
  • Mematangkan cinta kasih

Pemahaman katekese umat adalah sebagai komunikasi iman umat, katekese dari umat dan untuk umat, katekese yang menjemaat, yang berdsarkan pada situasi konkret setempat, dan berpola pada Yesus Kristus.

Dimana  batasan Kateksese, yaitu usaha saling menolong terus menerus dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi meupun bersama menurut pola Yesus Kristus menuju kepada hidup kristianilah yang penuh.

Rumusan Katese umat  hasil rangkuman dari segala sumbangan pikiran dan kelompok-kelompok Regio Gerejwi terdiri dari 6 poin

  • Katekese umat diartikan sebagai komunikasi iman atau tukar pengalaman iman (penghayatan ima)( antar anggota jemaat/kelompok.
  • Melalui kesaksian, peserta saling membantu sedemikian rupa, sehingga iman masing-masing diteguhkan dan dihayati secara semangkin sempurna. Dalam katekese umat, tekanan terutama dilektakan pada penghayatan iman, meskipun pengetahuan tidak dilupakan. Katekese umat mengandaikan ada perencanaan
  • Dalam katekese umat, kita bersaksi tentang iman kita akan Yesus Kristus, pengantara Allah yang bersabda kepada kita dan pengantara kita menanggapi sabda Allah. Yesus Kristus tampil sebagai pola hidup kita dalam kitab suci, khususnya dalam Perjanjian baru, yang mendasari penghayatan iman Gereja sepanjang tradisinya.
  • Yang berkatekese ialah umat, artinya semua orang beriman yang secara pribadi memilih Kristus secara bebas berkumpul untuk lebih memahami Kristus; Kristus menjadi pola hidup pribadi, pun pola hidup kelompok, jadi yang berkatekese adalah seluruh umat yang baik yang berkumpul dalam kelompok-kelompok basis. Penekanan pada seluruh umat ini justru merupakan salah satu unsure yang memberi arah pada katekese sekrang.
  • Dalam katekese umat, pimpinan katekese bertindak terutama sebagai pengarah dan fasilitator. Ia adalah pelayan yang menciptakan suasana komunikatif. Ia berupa membangkitkan gairah supaya para peserta berani berbicara secara terbuka
  • Katekese umat merupakan komunikasi iman peserta sebagai sesame dalam iman yang sederajat, yang saling bersaksi tentang iman mereka.

Tujuan dari komunikasi iman adalah

  • Supaya dalam terang injil, kita semakin meresapi arti pengalaman-pengalaman kita sehari-hari
  • Kita bertibat kepada allah dan semakin menyadari kehadiranNYA dalam kenyataan hidup kristiani sehari-hari
  • Dengan demikian kita semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta kasih dan hidup kristiani kita makin dikukuhkan
  • Sehingga kita sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam hidup kita di tengah masyarakat.

Materi link Artikel yang berhubungan dengan katekese umat :
[Home Katekese Umat] [Apa itu Katekis] [Katekese Umat] [Sejarah PKKI] [Penanaman Nilai-Nilai Kekatolikan didlm Keluarga dengan Basis Lingkungan] [Peranan katekese] [Katekese Lingkungan] [Bina Iman Anak] [Bina Iman Remaja] [Katekese & Tantangan Multitask] [Katekese & Kebijakan Publik] [Katekese & Avant Gardis]

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id