Beberapa dimensi fundamental dari misteri sabda Allah untuk mengenal hakikat katekese :
Mewartakan Yesus Kristus
- Pertama-tama kita menelaah element penting dalam perencanaan pewahyuan diri Allah kepada manusia, (gaudium et Spes 22)
“Sesungguhnya hanya dalam misteri Sabda yang menjelmalah misteri manusia bener-benar menjadi jelas…Kristus, adam yang baru, dalam pewahtuan misteri Bapa serta cinta kasihnYA sendiri, sepenuhnya menampilkan manusia bagi manusia, dan membeberkan kepadanya panggilannya yang amat luhur.”
- Dimensi kristosentris dan persinalistis dari wahyu Allah harus sepenuhnya mewarnai dan menyatakan perbedaan dari setiap bentuk pelayanan sabda.
Hakikat dan tujuan katekese di Indoneisa dirumuskan oleh para Uskup sebagai berikut :
Katekese salah usaha saling menolong terus menerus dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi maupun bersama menurut pola Kristus menuju hidup kristiani yang dewasa penuh (naskah kerja MAWI 1976)
Mewartakan kabar Gembira
Katekese memberi keterangan dan tafsiran atas kehidupan manusia. Dimensi fundamental lain dari sabda Allah dalam manifestasi historisnya adalah dimensi penyelematan dan sifat antropologisnya.
Sabda Allah menafsirkan dan menerangi eksistensi manusia. Wahyu mewujudkan diri dalam bentuk kata dan perbuatan, warta dan kejadian. Begitulah wahyu bersifat menerangi dan memberi arti atas peristiwa hidup, problem eksistensial dan histories manusia seraya menghalau kekaburan dan kekelaman.
Sabda Allah berdaya mengubah dan membebaskan. Sabda Allah mengandung kekuatan bukan saja untuk mentafsirkan sejarah tetapi juga untuk menciptakan sejarah. Wahyu adalah suatu sabda yang mengerjakan apa yang diwartakan dan yang dijanjikan, seperti keselamatan, pembebasan, persekutuan, dan damai. Sabda menyatakan pembebasan integral umat manusia seluruhnya (EN 31)
Katekese adalah pelayan sabda Allah, ia mesti sadar akan hakikat dan tugasnya. (katekese menolong manusia dengan memberitakan sabda pembebasan dan penyelamatan Allah.
Katekese mendidik umat beriman (Messaggio sinodo 77 no 5)
Pewartaan kabar keselamatan seyogianya menimbulkan jawaban silang pendengar, Jawaban itu disebut iman. Iman dan katekese jadinya kita mengkait dan saling membutuhkan.
Tugas konkret katekese
- Menyuburkan dan membangkitkan pertobatan
Pertobatan sebagai momen fundamental dan pemersatu dinamisme iman termasuk bidang katekese sekalipun pertobatan itu pada dirinya adalah sasaran evangelisasi dalam arti sempit. Akan tetapi kenyataan menunjukan-terutama dalam gereja yang telah bertradisi kristiani-bahwa penyerahan diri secara menyeluruh pada awal satu katekese tidak mungkin terjadi. Hal ini sebagian disebabkan oleh kebiasaan pembatisan pada usia kanak-kanak dan sebagian lagi oleh kekurangan pelayanan pastoral. Yang berakibat terhambatnya perkembangan iman secara teratur dan tidak tercapainya pertobatan (bdk CT 19)
- Membimbing umat beriman untuk memahami misteri Kristus.
Katekese yang berfungsi sebagai media pendidikan iman tidak boleh melupakan aspek pengetahuan iman dan juga sikap iman. Tugasnya adalah mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan lengkap perihal Misteri Kristus sebagai obyek sentral iman.
- Mendorong umat beriman bertindak aktif dalam Gereja dan masyarakat.
Dalam proses pendidikan iman yang terarah pada kedewasaan harus dikembangkan pula komponen operatif, yakni berbuat sesuatu bagi Gereja dan masyaarakat sesuai dengan situasi dan pola hidup.Dalam Konteks ini dapat dikatakan bahwa katekese berupa inisiasi ke dalam suatu proses yang mengubah manusia secara intern. Dasar teologis perubahan ini adalah kebersamaan dalam kematian dan kebangkitan Kristus
.
Secara singkat tugas-tugas katekese dapat dipadukan dalam fungsi dan aktivitas gereja
- Katekese berupa inisiasi untuk tugas diakonia
Bentuknya :Memberi kesaksian di dunia, Mendidik melakukan karya kasih dan melayani kaum tersingkir dari masyarakat, Berjuang demi keadilan dan kedamaian.
- Katekese berupa inisiasi untuk tugas Koinonia
Katkesese berkaitan dengan persekutuan gerejawi hendakanya diusahakan
semangat persaudaranan dan setia kawan, kemampuan berkomunikasi, berdialog, dan berpartisipasi dalam hidup menggereja, Sikap taat yang wajar dan dewasa terhadap pemerintah
- Katekese berupa inisiasi untuk mendengar dan mewartakan sabda (kerygma)
Katekese bertugas membangkitakan semangat umat untuk ikut aktif dalam fungsi profetis Gereja termasuk mengusahakan : Pembacaan kitab suci, Pendidikan dalam mendengar sabda Allah, Penyiapan orang-orang untuk merasul dan aktif dalam karya missioner
- Katekese berupa inisiasi kedalam liturgy
Katekese mempersiapkan umat untuk menerima sakramen-sakramen dengan layak dan bermanfaat, untuk mencintai doa dan meditasi, untuk menghayati kebaktian-kebaktian litugi lainnya
- Katekese berupa inisiasi untuk panggilan hidup menggereja
Termasuk dalam kegiatan ini menggunkapkan pelayanan dan peranan pribadi-pribadi dalam hidup menggereja, memberitakan pengarahan dan pembinaan panggilan imamat dan hidup membiara
- Menumbuhkan dan mendewasakan sikap
Pendidikan sikap harus juga menjadi sasaran katekese, bahkan tugas ini jauh lebih menetukan. Pengetahuan agama dan perilaku kristiani tidak menjamin pertumbuhan iman, jika tidak padau dengan pendewasaan sikap iman. Sehingga pendewasaan sikap iman dijadikan tujuan sentral dari kegiatan katekese. Untuk memahami tujuan sentral perlu dipahami konsep bibles dan tradisi yang menempatkan pada pusat hidup seorang Kristen sikap dasariah ini, iman pengharapan dan cinta kasih, dalam proses pendidikan iman ketiganya tidak terpisahkan, sebab pada dasaranya pengharapan dan cinta adalah dimensi yang tidak terpisahkan dari sikap iman.
Peranan Konkret katekese
- Mematangkan sikap iman
- Mematangkan pengharapan
- Mematangkan cinta kasih
Pemahaman katekese umat adalah sebagai komunikasi iman umat, katekese dari umat dan untuk umat, katekese yang menjemaat, yang berdsarkan pada situasi konkret setempat, dan berpola pada Yesus Kristus.
Dimana batasan Kateksese, yaitu usaha saling menolong terus menerus dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi meupun bersama menurut pola Yesus Kristus menuju kepada hidup kristianilah yang penuh.
Rumusan Katese umat hasil rangkuman dari segala sumbangan pikiran dan kelompok-kelompok Regio Gerejwi terdiri dari 6 poin