Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901

Partner Link Website
Keuskupan, Paroki & Gereja

Partner Link Website Katolik & Umum

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

HARI MINGGU PRAPASKAH I/A/2020

Kej 2:7-9. 3:1-7; Rom 5:12-19; Mat 4:1-11;

PENGANTAR
    Ketiga Bacaan hari ini mengandung bahan-bahan renungan yang mendalam untuk masa Prapaskah, yang merupakan masa penitensi atau pertobatan. Bacaan I melukiskan situasi kebahagiaan manusia yang disediakan Allah, namun disalahgunakan dengan dosa. Dalam Bacaan II Paulus menunjukkan dosa-dosa kita semua seperti Adam, namun juga menegaskan, bahwa di mana ada dosa karena kelemahan manusia, di situ ada pula pengampunan berkat rahmat Allah. Dan Injil Matius hari ini memperlihatkan kepada kita, bahwa bukan hanya kita manusia menghadapi bahaya dosa dan harus berjuang melawannya, Yesus sendiri pun mengalaminya juga. Akhirnya Mazmur Tanggapan (Mz 51) sesudah Bacaan I adalah ungkapan rasa pertobatan Daud, yang sangat indah dan mendalam, dan patut banyak kita doakan, khususnya selama masa Prapaskah ini.

HOMILI    

    Yesus pada waktu Ia dibaptis oleh Yohanes Pemandi di Yordan, diumumkan sebagai putera Allah (Mat 3:17). Tetapi justru sesudah itu Ia harus mengalami tiga macam godaan setan sesudah berpuasa 40 hari di padang gurun. Ceritera tentang percobaan Yesus sebagai putera Allah itu mengingatkan kita kepada masa puasa Musa selama 40 hari (Kel 34:28; Ul 9:9.18), dan juga percobaan yang dialami bangsa Israel, yang juga disebut Allah sebagai "anak"-Nya (lih.Hos 11:1; Ul 8:5). Jawaban Yesus terhadap 3 percobaan yang dihadapi-Nya diambil dari Ul 8:3; 6:16; 13). Dari dua ceritera tentang percobaan, yang dialami Israel dalam Perjanjian Lama dan yang dialami oleh Yesus itu, tampaklah jelas perbedaan di antara sikap dan tanggapan Israel dan Yesus. Yaitu : Israel gagal mengatasi setiap tantangan/percobaan, sedangkan Yesus menunjukkan kesetiaan ketekunan dan keteguhan, yang membuktikan kelayakan martabat-Nya sebagai putera Allah.

    Percobaan dan tantangan yang dialami Yesus sesudah 40 hari dan 40 malam di padang gurun mempunyai tujuan rangkap. Pertama: percobaan itu menggambarkan aneka tantangan, yang akan dialami Yesus dalam karya pelayanan-Nya. Ditunjukkan adanya pelbagai usaha dari apa atau siapapun, yang mau mendatangkan suatu kerajaan yang palsu, di mana berlaku tatasusunan pemerintahan yang melulu duniawi untuk sekarang ini. Kedua : percobaan-percobaan yang dialami Yesus itu juga mempersiapkan kita untuk menghadapi pertentangan setan yang tak akan berhenti. Sebab Kerajaan yang diwartakan oleh Yesus dilihat dan ditanggapi oleh setan sebagai ancaman terhadap kekuasaan dan kerajaannya.

    Roh Kudus membimbing Yesus, yang sesudah dibaptis diperkenalkan sebagai putera Allah ke padang gurun untuk berkonfrontasi dengan setan dan bergulat sendirian dengan dia! Israel dahulu juga berkonfrontasi dengan tantangan dan percobaan, namun tak mampu mengatasinya dan jatuh. Tetapi Yesus sekarang berhasil mengatasinya. Setan tidak mampu mematahkan ikatan kesetiaaan-Nya yang teguh kepada Bapa-Nya!

    Percobaan pertama : mengubah batu menjadi roti. Apa artinya? Yesus tak mau menggunakan kuasa-Nya untuk menunjukkan seolah-olah Ia dapat hidup tanpa pertolongan Allah. Mengapa? Kita dapat hidup bukan hanya dengan makan roti, tetapi hanya karena Allahlah yang menghendaki kita hidup! Mengikuti Yesus berarti tidak mau hanya tergantung dari benda-benda duniawi saja. Bila terlalu tergantung hal-hal materiil, kita membiarkan diri memasuki percobaan!

    Percobaan kedua : mencobai Allah. Yesus menolak membuktikan kehadiran Allah dalam diri-Nya dengan menjatuhkan diri dari Bait Allah ke bawah. Yesus menolak-nya sebab bagi-Nya menghormati Allah berarti menolak setiap bentuk manipulasi atau percobaan terhadap Allah. Bila kita sungguh menghormati Allah, kita tidak perlu membuktikannya kepada siapapun! Pada akhir tulisan Injil Matius sikap-dasar hidup Yesus sebagai putera Allah itu tampak dalam kesediaan-Nya`untuk turun ke dalam jurang maut demi kesetiaan-Nya akan kehendak Allah (lih. Mat 26:39.53; 27:46).

    Percobaan ketiga : kepatuhan/loyalitas utuh Yesus. Percobaan ketiga pada intinya adalah melawan pemujaan terhadap berhala (idolatria). Percobaan ini sangat kuat dialami bangsa Israel (lih. Ul 6:13-14). Apakah pendewaan semacam itu aktual dan relevan bagi kita di zaman dewasa ini? Dunia romawi-yunani mengenal dewa-dewa yang berkuasa. Di dalam masyarakat Yahudi ada tokoh-tokoh yang ingin tampil sebagai almasih sambil ikut berperan dalam peranan politik dan ekonomi masyarakat. Di tengah masyarakat kita sekarang pun merajalela arus pendewaan kepentingan diri, kekuasaan, kekayaan. Di tengah pendewaan “hal-hal duniawi” itulah Yesus tampil. Yesus tampil dengan berjiwa patuh atau loyal terhadap Allah sepenuhnya. Maka sejak awal Yesus datang dengan tugas menyelamatkan kita, menghadapi setan-setan yang tetap hadir aktif di tengah-tengah kita. Yesus selalu menggunakan kekuatan Kitab Suci apabila ada kegelapan keragu-raguan, kebingungan dan percobaan. Kita harus mengikuti teladan Yesus ini, agar jangan jatuh tertipu dalam kegelapan penipuan dan dosa.

    Ada tiga percobaan yang harus kita atasi selama hidup kita, yaitu :
1) Menyalahgunakan kuasa/kemampuan pemberian Allah.
2) Mau mencobai Allah, karena kesombongan.
3) Tidak mau patuh/taat kepada kehendak Allah secara utuh. Betapa indah dan berguna bagi setiap orang yang mau bertobat untuk mendoakan dan merenungkan Mazmur 51 dari Daud!

Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.

kumpulan Homili Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/