Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901

Partner Link Website
Keuskupan, Paroki & Gereja

 

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN /B/2015

Kis 10:34, 38-42  Kol 3:1-4  Yoh 20:1-9


Pengantar 
     Dalam misa kudus ini sesudah Bacaan pertama, kita menyanyikan Mazmur tanggapan: “Pada hari ini Tuhan bertindak! Mari kita rayakan dengan gembira” (Mzm 118:24). Mengapa kita bergembira hari ini? Kita merayakan Pesta Paskah, Kebangkitan Tuhan! Kita bergembira karena iman/kepercayaan kita diteguhkan. Kebenaran yang kita imani mengalahkan kepalsuan, keadilan menyingkirkan ketidakadilan, kehinaan Yesus berubah menjadi kemuliaan!

Homili
     Kisah sengsara dan kematian Yesus, yang kita dengarkan pada Hari Jumat Agung adalah suatu kisah tentang kemenangan atau keunggulan kepalsuan atas kebenaran, ketidakadilan atas keadilan, kejahatan atas kebaikan. Yesus dituduh berbuat suatu kejahatan, yang tidak dilakukan-Nya, bahkan dihukum mati meskipun tidak berbuat sesuatu apapun yang jahat. Salah seorang murid-Nya, - yaitu Yudas Iskariot - , telah mengkhianati dan menjual Yesus. Dan murid-murid-Nya yang lain pun meninggalkan Dia, bahkan termasuk juga Petrus, yang akan diangkat Yesus menjadi Wakil-Nya, sampai tiga kali menyangkal Yesus. Orang-orang Yahudi lainnya yang dikasihi Yesus justru menuntut supaya Yesus disalib. Mereka justru minta supaya penjahat Barabbas dibebaskan dari hukuman mati sebagai ganti Yesus. – Semua itu adalah gambaran nyata adanya penipuan, kepalsuan, penyangkalan, ketidaktaatan dan kekerasan yang ditujukan kepada seseorang, yang tidak bersalah dan tak berdaya. Dan semua itu terjadi pada Hari Jumat Agung, di mana Yesus dianiaya, dihina dihukum mati di salib. Akhirnya Ia wafat dan segera ditempatkan di pemakaman. Seandainya semuanya itu merupakan akhir kisah, maka kisah itu adalah suatu kisah yang sangat buruk dan amat menyedihkan. Tetapi demi kemuliaan dan keluhuran Allah, bukan demikianlah keadaanya!

     Hari Paskah adalah hari gembira. Mengapa?  Karena di samping kisah sedih masih ada kasih riang gembira! Orang-orang yang puas dan merasa terpenuhi keinginannya melihat Yesus mati di salib, seperti digambarkan dalam kisah sengsara, ternyata terkejut dan sangat kecewa, karena bagian terakhir dari kisah tentang Yesus berakhir dengan kesaksian atas kebangkitan kembali Yesus dari makam, dan Ia memasuki keagungan dan kemuliaan-Nya. Musuh-musuh Yesus malu dan bingung. Yesus ternyata menerima kemuliaan kekal bersama Bapa-Nya. Ia adalah Tuhan, yang menguasai segenap umat manusia, termasuk segenap musuh-Nya. Bagi kita ternyata salib-Nya adalah kabar gembira!

     Kita harus tahu dan sadar, bahwa kebenaran atau apa yang benar tidak akan mati, dan akan tetap ada selamanya! Yesus “Sang Kebenaran”, “Ia Yang Benar” sepintas lalu dapat dijinjak atau disingkirkan, karena dianggap sebagai penipu, dan diadili, dibunuh dan dikubur, namun pada hari ketiga Sang Kebenaran itu, yaitu Yesus Kristus telah bangkit kembali! Kenyataan ini harus selalu kita ingat, jangan pernah kita lupakan apa yang benar.  Jangan sampai demi keadilan kita melupakan-nya! Jangan pernah kita lepaskan atau kita tinggalkan apa yang adil dan benar!  Apa yang benar akan selalu benar. Apa yang benar akan selalu adil, walaupun masyarakat dan dunia kita akan berpihak dan  berpendirian lain! Ibaratnya kita harus selalu belajar tetap percaya akan adanya matahari, walaupun sering tak tampak terbit ataupun terselubung, sehingga alam kita tampak gelap. Sebab kita yakin bahwa pada saatnya matahari itu akan terbit lagi dan bersinar, memberikan terang dan kehangatan ke muka bumi dan segenap penghuninya.

     Demikianlah kisah atau sejarah proses karya penyelamatan umat manusia  yang utuh, yang dilaksanakan oleh Yesus Kristus. Kisah sengsara-Nya bukan berakhir pada kisah kematian Yesus Kristus Penebus kita di kayu salib, melainkan berakhir dengan kisah kebangkitan, kehidupan dan kemuliaan-Nya beserta Bapa di surga. Gereja mengajak kita untuk selalu bergembira dan bersukacita. Bila kita pun tanpa mencarinya sendiri seringkali terpaksa hidup dengan mengalami masa-masa penuh kesukaran dan  tantangan, bahkan seringkali kita merasa tidak mampu mengatasinya, kita harus tahu dan yakin bahwa Kristus telah menang, dan Ia mengalahkan maut! Kita yakin, bahwa Kristus selalu akan menang dalam mendampingi hidup kita untuk mengatasi segala pencobaan. Namanya Immanuel dalam pesta Natal yang berarti Aku selalu sertamu, tetap berlaku dalam pesta Paskah. Ia tetap beserta kita.

     Alleluya. Puji dan luhurkanlah Tuhan, sebab Ia telah bangkit. Ia beserta kita selalu!

 

Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.

kumpulan Homili Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

 

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/