Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901

Partner Link Website
Keuskupan, Paroki & Gereja

Partner Link Website Katolik & Umum

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

MINGGU ADVEN II/A/2013

Yes 11:1-10  Rm 15:4-9  Mat 3:1-12

PENGANTAR
      Kecuali Injil karangan Matius (3:1-2), yang kita dengarkan hari ini, juga ketiga Injil lainnya, yaitu karangan Markus (1:1-8), Lukas (3:3-9.15-17) dan Johannes (1:19-28) semuanya menegaskan  mutlak perlu adanya pertobatan sejati untuk diselamatkan. Yang menyapa kita dalam Injil Matius ini bukan Yesus, melainkan Johannes Pemandi yang mendahului-Nya. Dan intisari pesan yang ingin disampaikan Johannes Pemandi kepada orang-orang Yahudi dalam masyarakat sezamannya, yaitu perdamaian dan persaudaraan adalah pesan Nabi Yesaya yang juga akan kita dengarkan dalam Bacaan I (Yes 11:1-10). Dan pertobatan yang diperlukan untuk hidup penuh damai dan persaudaraan itu, kita dengarkan dalam Bacaan II (Rom 15:4-9).

HOMILI
      Yesaya berseru: Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan. Luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!(Yes 40:3). Apa sebenarnya yang ingin disampaikan Johannes kepada kita untuk dapat menyongsong kedatangan Yesus secara benar?

      Latar belakang ucapan Johannes Pemandi tentang padang gurun adalah situasi dan kondisi alam konkret yang dihadapinya di daerah Palestina. Yerusalem dikelilingi padang gurun. Barangsiapa mau  pergi ke Yerusalem di zaman itu  harus  menempuh  jalan  lewat padang gurun dan turun naik lembah. Sebelum menuju ke Yerusalem segala sesuatu yang menghambat perjalanan ke sana harus dihadapi, ditangani dan diperbaiki: lembah ditutup, bukit diratakan, yang berliku-liku diluruskan. Itulah  yang dilakukan orang-orang Yahudi yang mau pergi ke Yerusalem untum merayakan Paskah.

      Berlatar belakang kenyataan itulah Johannes Pemandi berseru mengajak orang-orang menyiapkan  diri untuk  menyambut Almasih  yang diharapkan. Apa yang terjadi atau dilakukan manusia secara fisik, jasmani dan tampak itu dilihat dan digunakan  Johannes Pemandi untuk  menerangkan apa yang harus terjadi dan dilakukan setiap orang/manusia agar mampu dan pantas menyambut Almasih. Ia menggunakan metafora atau perumpamaan. Johannes mau mengatakan,  bahwa jalan yang harus  dibersihkan  dan ditempuh  manusia bukanlah jalan di tanah daratan kita; bukan di padang gurun, melainkan di dalam hati setiap orang. Jalan yang harus bersih, rata dan tidak berliku-liku itu adalah hati kita! Untuk membangun dan menempuh jalan itu bukan dibutuhkan pekerjaan material, melainkan pekerjaan rohani, yaitu pertobatan.

      Pertobatan ini pekerjaan yang berat! Suatu pengalaman yang pahit! Manusia, yaitu kita semua, adalah bagaikan Yerusalem, sebagai suatu kota yang dikelilingi padang gurun. Kita ini tertutup  dan dikelilingi kesulitan di dalam diri kita sendiri. Baik Yesaya maupun Johannes Pemandi  berbicara   dengan perumpamaan, gambaran, metafora seperti lembah, bukit, jalan berliku-liku atau sukar ditempuh. Bagi kita manusia semua itu  adalah kesombongan, kepentingan  sendiri, egoisme, kekerasan, kepalsuan, kemunafikan dan banyak lainnya. Yang sering kurang  kita  perhatikan: misalnya kita ini bukan terutama mabuk karena minuman alkoholik, melainkan mabuk karena  kehebatan  bakat dan pengetahuan, keindahan wajah, kekayaan, tingkat kedudukan. – Bukankah itulah seruan yang disampaikan Johannes Pemandi kepada orang-orang sezamannya, namun juga kepada kita sekarang ini?

      Seruan Johannes Pemandi: Persiapkanlah jalan bagi Tuhan sangat konkret artinya bagi kita. Yaitu kita  semua tanpa kekecualian diajak mengadakan reformasi diri dalam tata hidup kita. Itulah yang  disebut pertobatan. Secara moral itu berarti, bahwa bukit-bukit yang harus diratakan dan hambatan-hambatan yang harus disingkirkan ialah kesombongan, kekurangan  kasih kepada sesama, ketidakadilan terhadap orang lain, tidak mau mendengarkan suara hati. Sedangkan lembah-lembah yang harus dibuat datar  ialah  sikap malas, kelalaian, kurang simpatik, kurang pengaturan atau kontrol diri.

      Bila kita semua, khususnya selama masa Adven ini, peka dalam mendengarkan seruan Johannes Pemandi yang menyiapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Kristus  Almasih kita, kita jangan takut atau ragu-ragu, bahkan merasa tidak mampu melaksanakannya. Sabda Allah yang harus kita dengarkan dan laksanakan bukanlah suatu beban yang menekan. Sebaliknya, sabda Allah merupakan kepastian dan jaminan, bahwa Dia yang memberikan  sabda-Nya kepada kita juga akan selalu menyertai kita. Sebenarnya Tuhan  Allahlah yang meratakan bukit-bukit,  meluruskan jalan-jalan yang  berliku-liku dan membangun  jalan-jalan yang lurus dan rata, yang  arus kita tempuh. Tugas kita sebagai manusia tak lain tak bukan ialah supaya kita rela dan sungguh menyediakan diri untuk menyertai  Allah  ikut membangun jalan yang lurus dan benar dalam hati kita untuk diselamatkan.

      Seruan Johannes Pemandi ditujukan kepada semua orang Yahudi, baik  kaum Farisi  maupun Saduki, ataupun orang-orang biasa namun resminya yang taat pada Taurat. Ternyata kesalehan atau hidup keagamaan resmi lahiriah bukankah jaminan untuk menerima kesalamatan. Sebab bukan merupakan pelaksnaan pertobatan yang sebenarnya. – Bagi kita sekarang ini, yang sudah menerima baptis, jadi resmi menjadi murid Yesus, seruan pertobatan Johannes Pemandi itu sangat aktual dan relevan. Kita harus membuktikan kesungguhan diri kita sebagai orang yang sudah dibaptis, atau resminya sudah diselamatkan, dengan sungguh-sungguh memahami makna pertobatan dalam hati kita dan melaksanakannya dalam kehidupan sehati-hari. Tiada keselamatan tanpa pertobataan!


Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

kumpulan Homili Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

 

buku Katekese terbaru dari Mgr. FX. Hadisumarta. O.Carm

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/