Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
No. kanon: contoh masukan no kanon: 34,479,898-906
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki, misalnya 3, 67, 834 atau 883-901

Partner Link Website
Keuskupan, Paroki & Gereja

Partner Link Website Katolik & Umum

H O M I L I
Mgr F.X Hadisumarta O.Carm

MINGGU PRAPASKAH V/C/2013

Yes 43:16-21  Flp  3:8-14  Yoh 8:1-11


PENGANTAR 

          Hari ini kita makin mendekati Hari Minggu Palma untuk mengenangkan sengsara Tuhan Yesus Kristus untuk memgampuni dosa kita. Dalam Injil Yohanes hari ini tentang perempuan yang kedapatan berzinah, kita ingatkan akan dua kenyataan ini, yakni adanya dosa manusia dan sekaligus adanya kerahiman Allah. Dosa kita bisa dosa yang besar, bahkan sangat besar, namun kelembutan hati, belaskasihan dan kasih Allah kepada kita manusia ternyata jauh lebih besar lagi!

HOMILI
          Injil hari ini menjelang Minggu Palma dengan sengsara dan kematian Yesus, menuju Minggu Paskah kebangkitan Kristus, pada dasarnya mengajak kita  sebagai orang berdosa untuk memulai memasuki hidup yang baru. Ceritera Yohanes dalam Injil-nya harus dipahami secara utuh. Menurut Kitab Suci orang-orang Yahudi (Perjanjian Lama), orang yang harus dibunuh karena berzinah bukanlah hanya orang perempuan, tetapi juga laki-laki (lih. Im 20:10; Ul 22:22). Mengapa hanya orang perempuan yang diajukan kepada Yesus untuk diadili? Yesus sendiri pun diperlakukan oleh kaum Farisi dan ahli Taurat secara tidak adil dan ditempatkan di antara dua kedudukan atau peranan-Nya sebagai Penyelamat. Yakni di satu pihak Ia memberi ampun kepada orang yang bersalah atau berdosa; di lain pihak Ia menghargai adanya hukuman mati menurut Taurat, yang diberikan oleh Musa. Dan Ia dikenal oleh masyarakat sebagai orang yang memahami kelemahan daging manusia, tetapi Ia juga dipandang sebagai orang yang berwibawa di bidang hukum.

          Ternyata Yesus mengatasi pencobaan yang dilakukan oleh ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi itu secara sederhana namun kena, yaitu dengan kebaikan hati-Nya! Dengan sederhana Ia berkata:Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini”. Sangat menariklah hasil kata-kata yang diucapkan oleh Yesus itu: Setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua”. Ternyata makin tinggi usia setiap orang, tidak selalu dengan sendirinya akan makin bijaksana dalam pandangannya, apalagi makin murni hati dan perbuatannya!

Si orang perempuan yang tertangkap supaya diadili dan dihukum itu sebenarnya juga dapat tampil dan berbuat secara lain. Sebab ia juga dapat minta supaya si orang laki-laki yang berzinah dengan dirinya dibawa serta dan diadili juga. Yang berzinah bukan hanya satu orang! Di manakah orang laki-laki itu? Kenyataanya si perempuan itu tidak menuntut demikian. Mengapa? Kita tidak tahu! Apakah karena ia meskipun merasa bersalah, namun masih tetap memiliki suara hati yang baik. Atau mungkin seorang perempuan menurut hukum tidak berhak untuk itu? Ataukah ia tidak mau memburukkan nama baik orang lain, dan tidak mau menyebut dosa-dosa orang lain? Kita tidak tahu dengan pasti.

          Tetapi Injil hari ini mengajak kita untuk secara jujur dan dengan rela mau memulai memasuki awal sikap hidup kita yang baru, khususnya selama dalam masa puasa dan pantang ini, agar sungguh mampu merayakan Paskah, yaitu kebangkitan Yesus, secara sungguh-sungguh. Kebangkitan Kristus harus merupakan kebangkitan kita dari kematian dosa-dosa kita. Terutama dalam menghadapi situasi dan kondisi zaman kita sekarang ini, di mana memang banyak kemajuannya yang menggembirakan, namun sekaligus juga mengalami kemunduran khususnya di bidang sosial dan tatasusila, seperti ketidakadilan, korupsi, kecurangan politik, perampokan, kekerasan, narkoba, pelecehan seksual, dan banyak lainnya. Apakah makna Paskah sebenarnya bagi kita? Kita harus bangkit meninggalkan manusia lama untuk mulai hidup sebagai manusia baru, meskipun hidup di tengah hiruk pihuk keadaan masyarakat kita dewasa ini.

          Pesan Injil hari ini bagi kita: kita semua harus melihat dan mengenal diri kita sebaik-baiknya secara jujur, - siapapun kita ini masing-masing, - apabila  kita mau menilai apalagi mengadili keadaan pribadi orang lain. Kristus tidak akan berkompromi apalagi membenarkan dosa, tetapi Ia selalu mau menolong dan menyelamatkan setiap orang berdosa, yang rendah hati mengakui kelemahan dan dosanya, menyesal dan mohon ampun kepada-Nya. Kristus datang bukan pertama untuk menghukum, melainkan untuk menolong dan menyelamatkan. Di depan Allah janganlah kita berwajah rangkap.

 

Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

kumpulan Homili Mgr. FX. Hadisumarta O.Carm

 

Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber http://www.imankatolik.or.id/