Kalender Liturgi hari ini
Kitab Hukum Kanonik
KITAB SUCI +Deuterokanonika
: - Pilih kitab kitab, masukan bab, dan nomor ayat yang dituju
Katekismus Gereja Katolik
No. : masukkan no. katekismus yang dikehedaki,( 67, 834 / 883-901)
SEJARAH PAUS

Ensiklik & Surat Paus

Dokumen KV 2

No: masukkan no. yang dikehedaki - 0 (nol) untuk melihat daftar isi-(catatan kaki lihat versi Cetak) 

KATA PENGANTAR KITAB DANIEL

 

Pengarang kitab Daniel pasti salah seorang ahli Taurat yang hidup pada zaman Makabe yang ada masanya terjadi penganiayaan besar. Waktu itu ia menyemangati umatnya agar bertahan dalam iman. Tentu dia menganggap diri salah satu dari pemimpin iman yang akan mendapat ganjaran khusus dari Allah (Dan 11 :33 dan 12:3). Sementara orang-orang Makabe memimpin perlawanan bersenjata, para ahli Taurar ini yang mencurigai setiap kegiatan politis dan militer, membatasi kegiatan mereka pada pemberian teladan bagaimana orang harus setia kepada perjanjian Allah dan hukum-hukum-Nya.
Inti amanat Daniel terdapat pada bab 7-12 yang ringkasannya adalah sebagai berikut:
- Penganiayaan besar-besaran terhadap orang Yahudi merupakan bagian dari rencana keselamatan Allah.
- Para raja bengis, khususnya Antiokhus Epifanes - dikenang kembali dengan menggunakan lambang-lambang, tidak berhasil menghaneurkan bangsa beriman ini. 
- Setelah penganiayaan kerajaan Allah akan datang.
Pengarangjuga menyesuaikan cerita-cerita pada bab 1-6 dengan amanatnya. Cerita-cerita ini mengajar orang-orang Yahudi yang berada di pembuangan dan yang menjadi hamba bagi raja-raja di sana, bahwa mereka tidak boleh berkompromi dalam hal tuntutan iman dan pelaksanaan hukum dalam situasi apa pun, entah dalam hal makanan (1:8) maupun dalam ibadatberhala (bab 2 dan 6).

Sungguhkah Ada Seorang yang Bernama Daniel?
Jemaat Yahudi yang menyusun kitab-kitab suci memasukkan kitab Daniel bukan dalam kelompok para nabi abad ke-6 (zaman Daniel), tetapi dalam kelompok kitab-kitab mengenai ajaran agama yang ditulis pada abad ke-2 sebelum Masehi. Hal ini mereka lakukan karena “cerita" mengenai Daniel dan penglihatan-penglihatannya bukanlah cerita sejarah, tetapi suatu cerita fiktif. 
Pada zaman itu sangat lazim penggunaan simbol-simbol bilangan (tiga setengah, enam, tujuh, sepuluh) dan simbol warna (misalnya, warna putih adalah simbol kemenangan) dan mengisahkan para malaikat sebagai perantara. Beberapa "pewahyuan" dapat ditemukan dalam Alkitab, di antaranya yang paling menonjol adalah wahyu Daniel dan Yohanes.

Dalam tulisan-tulisan TimurTengah, Daniel adalah nama seorang bijak yang hidup di zaman dahulu (Yeh 14:14). Dari situ muneul tokoh Daniel, seorang nabi dan orang bijak, yang diandaikan hidup di antara orang-orang buangan di Babel. Kata-kata dan teladan hidupnya menjadi pedoman bagi orang Yahudi yang hidup di tengah-tengah orang kafir.

Ada tiga perikop yang sangat terkenal dalam kitab ini.Pada Dan 7:9-14 kita menemukan teks yang berbicara tentang "Anak Manusia". Yesus mengacu pada teks ini ketika fakta memperkenalkan diri sebagai "Anak Manusia" (Mrk 13:26; 14:62). Pada Dan 12:13 kita temukan pemakluman tentang kebangkitan orang mati. Nubuat dalam 9:21-27 bagi banyak kitab tafsir berbicara tentang akhir zaman. Namun sebagaimana akan kita lihat nanti nubuat-nubuat tersebut mengacu pada banyak hal lain di samping akhir zaman.

 

Sumber:
Kitab Suci Komunitas Kristiani
Edisi Pastoral Katolik